Transformasi Ekonomi Indonesia: Industrialisasi Berbasis Sains dan Teknologi
14 October 2024
Indonesia berada di momentum kritis untuk mencapai visinya menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Dengan perkembangan global yang sangat dinamis, industrialisasi yang berbasis pada sains dan teknologi menjadi langkah mutlak untuk mendorong daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Dalam transformasi ekonomi ini, peran sains dan teknologi tidak hanya sekedar penunjang, tetapi menjadi landasan utama dalam mendorong industrialisasi yang menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan. Untuk itu, ada beberapa poin penting yang menjadi landasan bagi transformasi ini.
Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Teknologi
Untuk mencapai visi Indonesia emas 2045, pertumbuhan ekonomi harus tumbuh 7% pertahun. Saat ini merupakan momentum yang tepat karena Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Jika momentum ini terlewat, maka Indonesia akan terjebak dalam jebakan pendapatan kelas menengah. Sumber pertumbuhan ekonomi terletak pada pengolahan sumber daya alam. Namun, pertumbuhan ekonomi tinggi tidak bisa dicapai hanya melalui eksploitasi sumber daya alam semata, tetapi harus didukung oleh inovasi teknologi yang memperkuat daya saing industri. Oleh karena itu, pertumbuhan yang berbasis teknologi dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi penopang penting dalam memperkuat sektor-sektor strategis ekonomi Indonesia. Dengan demikian, peningkatan nilai tambah produk dalam negeri dapat dicapai, mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah, dan mendorong keberlanjutan jangka panjang.
Hilirisasi dan Pengurangan Emisi Karbon: Industri Ramah Lingkungan
Dalam upaya menciptakan industri yang lebih kompetitif di tingkat global, hilirisasi menjadi strategi kunci. Namun, hal ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan. Hilirisasi berbasis teknologi ramah lingkungan akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon. Dengan pendekatan ini, industri Indonesia akan mampu memenuhi standar lingkungan internasional dan menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi tanpa mengorbankan lingkungan.
Selain itu, Industrialisasi juga hendaknya didorong untuk mendukung aksi-aksi mitigasi perubahan iklim dalam mencapai target iklim Indonesia, baik yang tertuang di dalam dokumen Enhanced NDC (Nationally Determined Contribution), ataupun target penurunan intensitas emisi yang tertuang dalam UU No. 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Seperti misalnya, kemandirian industri panel surya dalam negeri dapat mempercepat aksi penurunan emisi dan juga memastikan manfaat nilai tambah bagi pangsa domestik.
Penguatan Kebijakan Industrial dan Daya Saing
Keberhasilan transformasi ini tidak lepas dari dukungan kebijakan industrial yang tepat. Kebijakan tersebut harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan daya saing industri nasional melalui optimalisasi sumber daya dan teknologi. Efek skala ekonomi yang diperoleh dari proses industrialisasi yang masif akan memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing global, yang pada gilirannya akan menggerakkan ekonomi nasional ke arah yang lebih maju dan tangguh. Sains dan Teknologi sebagai Penggerak Utama
Sains dan teknologi bukan hanya pelengkap dalam transformasi ekonomi, tetapi menjadi penggerak utama yang akan membentuk masa depan industri Indonesia. Investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) menjadi sangat penting untuk memastikan teknologi yang digunakan di berbagai sektor industri mampu bersaing di pasar global. Dengan integrasi sains dan teknologi yang kuat, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemain global, beralih dari sekadar eksportir bahan mentah menjadi produsen barang dan jasa berteknologi tinggi.
Visi Indonesia 2045 tidak akan terwujud tanpa adanya transformasi yang berbasis pada sains dan teknologi. Inovasi menjadi kunci utama dalam memajukan industri nasional, menciptakan daya saing global, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.