Buku

SCIENCE_FOR_INDONESIA_S_BIODIVERSITY.jpg
SCIENCE FOR INDONESIA’S BIODIVERSITY

Introduction The writing of Science for Indonesia's Biodiversity grew out of the excitement surrounding the success of the previous book published by AIPI, called SAINS45: Indonesian Science Agenda Towards a Century of Independence. The preparation of SAINS45 had involved many alumni of the Frontiers of Sciences activities facilitated by AIPI in the 2014-2016 period, and it had been a milestone in the birth of ALMI, theIndonesian Young Academy of Sciences in 2016. The young scientists belonging to ALMI are working hard in this very young organization, trying to contribute to a country whose natural ...

7 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
Foresight_untuk_Menata_Masa_Depan_Layanan_Kesehatan_Primer_Indonesia_F.jpg
Foresight untuk Menata Masa Depan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Still, I shall be claiming with a sigh Somewhere ages and ages hence: Two roads diverged in a wood, and I— I took the one less traveled by. And that has made all the difference — Robert Frost Setidaknya sejak Deklarasi Alma Ata di tahun 1978, dunia telah mengidentifikasi peran strategis layanan kesehatan primer (Primary Health Care, PHC) dalam sistem kesehatan. Namun sayangnya, banyak negara tetap belum berhasil, atau setidaknya harus melalui proses yang panjang, untuk mampu dengan utuh menetapkan arah kebijakan dan komitmen yang kokoh bagi layanan kesehatan primer. Penyampaian layanan yang mumpuni kerap gagal, walau bukti (evide ...

82 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
SH_VOTE_Minus_VOICE.jpg
Vote Minus Voice: Urgensi Penguatan Kapasitas Lembaga Demokrasi

  (Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia - Bagian dari Buku LP3ES ) Dalam hitung-hitungan waktu, sampai dengan tahun 2021, kerja reformasi politik di Indonesia telah melampaui dua dasawarsa, dan segera memasuki fase awal dasawarsa ketiga. Beragam nuansa penilaian pun telah dikemukakan oleh para pengamat dan akademisi dalam mengartikulasi capaian kenerja reformasi politik di Tanah Air yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang tersebut. Para akademisi yang berpandangan positivis cenderung menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang telah berhasil memperlihatkan capaian dengan st ...

58 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
aipi_Tranformasi_Digital_Menyonsong_Super_Smart.jpg
Transformasi Digital: Menyongsong Super Smart Society 5.0

Perkembangan Digitalisasi Adopsi digital di Indonesia berkembang cukup pesat. Selama 5 tahun terakhir (2015–2020), jumlah pengguna internet masyarakat Indonesia meningkat dari 51 juta pada tahun 2015 menjadi 135 juta pada tahun 2020 atau bertambah 84,5 juta hanya dalam kurun waktu 5 tahun. Demikian juga konektivitas layanan internet hingga semester I 2021 telah tersebar di 16.391 lokasi di seluruh Indonesia. Perkembangan transformasi digital yang cepat dalam beberapa tahun tersebut telah mengubah seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir semua bidang kehidupan mengalami disrupsi yang mengakibatkan kehidupan daring menjadi ga ...

360 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
TransformasDigital.jpg
Transformasi Digital: Menyongsong Super Smart Society 5.0

Revolusi Industri 4.0 atau era digitalisasi berkembang pesat di Indonesia dalam satu dekade terakhir serta mendisrupsi semua aspek kehidupan manusia. Transformasi digital yang berkembang pesat akan terus berlanjut, semakin dalam, luas, dan merata. Digitalisasi tumbuh semakin pesat sejak terjadinya pandemi Covid-19 karena kita dipaksa berkomunikasi secara daring (dalam jaringan) dalam menjalani kehidupan sehari-hari, meskipun koneksi masih lambat dan masih adanya ketimpangan. Sebagian masyarakat perkotaan sudah masuk Super Smart Society 5.0. Namun, masih terdapat masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang masih terbelakan ...

94 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
P_Ilmu_Dasar_untuk_Semua_2021.jpg
Ilmu Dasar untuk Semua

Belajar dari Serangga: Evolusi dan Adaptasi Dalam Pusaran Waktu Evolusi Serangga: Kenapa Serangga Berhasil Bertahan Hidup? Sebelum kita membahas mengenai kehidupan serangga pada saat ini sebaiknya kita terlebih dahulu memahami perjalanan evolusi serangga. Kenapa dan bagaimana serangga dapat bertahan hidup dari saat pertama kali muncul sampai saat ini? Serangga telah menempati Bumi selama 400–500 juta tahun yang lalu (Grimaldi, 2009). Hal ini berdasarkan penemuan beberapa fosil serangga, salah satunya adalah fosil alat mulut serangga tertua yang termasuk ke dalam kelompok heksapoda, yaitu Collembola purba Rhyniella praecursor yang didug ...

133 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
C_YUDI_LATIF.jpg
Menimbang Ulang Negara-Bangsa

Kita tidak tahu persis bagaimana nasib keberlangsungan negara-bangsa di masa yang akan datang. Globalisasi dan perkembangan teknologi (telematika) bisa saja membawa disrupsi pada pola-pola pengorganisasian masyarakat manusia, yang membawa perubahan signifikan terhadap eksistensi negara bangsa. Yang bisa kita katakan saat ini adalah rasa syukur. Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka, keberadaan superorganisme bernama “bangsa Indonesia”, dengan jejaring “sarang lebah” yang menyatukan segala keragaman dan keluasaan Tanah Air ini, telah menjalankan fungsi emansipatorisnya secara mengagumkan. Ini mungkin terdengar ganjil ...

505 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
CoC_Biosecurity.jpg
Pedoman Perilaku untuk Keamanan Hayati

Walaupun isu tentang keamanan hayati meningkat secara global setelah kasus pengeboman Pusat Perdagangan Dunia di New York (World Trade Center, 11 September 2001) dan pengiriman surat antraks (18 September 2001 dan 9 Oktober 2001), isu tentang keselamatan hayati, keamanan hayati, maupun kekhawatiran tentang penelitian berdampak ganda belum begitu dikenal di Indonesia. Sementara itu, kemajuan teknologi yang berkembang pesat seperti teknologi DNA rekombinan yang menyebabkan peningkatan fungsi (Gain of Function/GOF), nanoteknologi, dan biologi sintetis menyebabkan perdebatan yang cukup sengit ketika mempertimbangkan potensi antara keuntungan atau ...

135 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
cover_GNTI_241H.jpg
The Medical Journal of The Dutch Indies 1852-1942. A Platform for Medical Research

Explores medical science development of colonial medicine in the Dutch Indies that were featured in the oldest medical journal of the Dutch Indies, Geneeskundig Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (GTNI) published in 1852 to 1942. The journal covered various issues such as the spreading of diseases; treatments and prevention of plague; to behavior of physician and health-care professionals.  Thus, it is a prominent source to explore history of medicine and the Dutch Indies.  ...

1144 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
Profil_Anggota_AIPI.jpg
Profil Anggota AIPI

...

186 download(s)
Lihat Lebih Lengkap
Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.