Mikroba: Jenderal Mini dalam Tubuh Manusia

31 December 2014 | 3197 hits
ilustrasi-mikroba-372x200jpg_JSPQ2.jpg

Australia, University of Sydney (BERITA AIPI) - Mikroba berupa bakteri, jamur, dan kapang memang tak terlihat secara kasat mata. Namun siapa sangka makhluk-makhluk mikroskopik itu bisa menjadi "jenderal" dan menentukan kondisi tubuh kita. Penelitian di Charles Perkins Centre for Gut Microbiome, University of Sydney, Australia mencoba mencari tahu sebesar apa pengaruh mikroba dalam tubuh manusia.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Associate Professor Andrew Holmes tersebut menemukan bahwa mikroba dalam tubuh manusia berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Bahkan salah satu penelitian mereka terhadap mencit menunjukkan kemungkinan penyakit seperti diabetes tidak hanya dipengaruhi faktor genetik, melainkan hasil interaksi antara gen, mikroba dalam tubuh, dan makanan yang dikonsumsi. Tak hanya itu, mikroba juga ikut menentukan sifat-sifat mencit.

"Mikroba berpengaruh besar dengan lifestyle diseases yang diderita manusia," kata Andrew saat menerima delegasi ilmuwan Indonesia di Sydney. Obesitas, diabetes, dan penyakit jantung termasuk penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup. Kaitannya, mikroba yang ada dalam tubuh terutama pencernaan biasanya cocok dengan pangan-pangan lokal yang berada di lingkungan manusia itu. Saat jenis makanan yang dikonsumsi manusia berubah, mikroba dalam tubuh juga ikut terpengaruh. Jika dipaksakan mengkonsumsi makanan yang tak cocok dengan mikroba dalam tubuh, penyakit seperti diabetes bahkan kanker bisa muncul.

Jika dihubungkan dengan kondisi di Indonesia, pangan dan kearifan lokal penting untuk dipertahankan dalam menjaga kesehatan. "Masyarakat yang biasa makan jagung atau umbi, tidak perlu dipaksakan mengkonsumsi nasi, malah bisa membuat sakit," ujar Dr. Ronny Martien dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang menjadi salah satu delegasi Indonesia.

Sementara itu Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Profesor Sangkot Marzuki mengatakan Indonesia bisa menjadi laboratorium hidup untuk melihat keragaman mikroba dalam tubuh manusia. "Indonesia sangat unik karena memiliki berbagai suku dengan karakternya masing-masing," katanya. Riset terhadap mikroba dalam tubuh manusia bisa menjadi penelitian pionir karena saat ini riset sejenis baru dilakukan pada binatang seperti mencit. "Ini sangat futuristik dan bisa menjadi masa depan dunia ilmu pengetahuan kita," ujarnya.

Pembuat Artikel: Anggrita Desyani
Editor : Uswatul Chabibah

Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang