Partisipasi AIPI di S20 Afrika Selatan

03 March 2025 | 7473 hits
Partisipasi_AIPI_di_S20AfrikaSelatan.jpg

  BERITA AIPI

Jakarta, 3 Maret 2025. Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) mengutus Prof. Jatna Supriatna  (anggota Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar) dan Dr. Finarya Legoh (Kepala Biro Kerjasama Internasional & Hibah) AIPI, sebagai delegasi Indonesia untuk berpartisipasi dalam Inception Meeting (pertemuan awal) Science 20 (S20) yang dilaksanakan pada 25-27 Februari 2025 di Pretoria, Afrika Selatan. S20 adalah salah satu forum Engagement Group dalam G20 yang penyelenggaraannya dilakukan oleh akademi ilmu pengetahuan negara-negara anggota G20. Pada 2025 in Keketuaan G20 dipegang oleh Afrika Selatan dan perhelatan S20 dilaksanakan the Academy of Science of South Africa (ASSAf). Sebelumnya Keketuaan G20 berturut-turut,  secara bergilir adalah:  2022 keketuannya dipegang oleh Indonesia, 2023 oleh India, dan 2024 Brasilia menjadi tuan rumah.  

Tema besar G20 yang diajukan oleh tuan rumah Afrika Selatan adalah Solidarity, Equality, Sustainability. Sedangkan kelompok pelibatan S20 tuan rumah Academy of Science of South Africa (ASSAf) mengusung tema lebih spesifik di bidang ilmu pengetahuan yaitu Climate Change and Well Being. Keketuaan Afrika Selatan akan berlangsung dari 1 Desember 2025 hingga 20 November 2025 yang akan menghela jalannya diskusi-diskusi dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi mencakup dan mendukung tema besar Fostering Solidarity, Equity, and Sustainable Development.

Hadir dalam perhelatan Inception Meeting S20 tersebut utusan-utusan akademi ilmu pengetahuan negara-negara S20, para ilmuwan akademi tuan rumah, pembicara kunci dari kalangan ilmuwan baik dari Afrika Selatan dan  ilmuwan tingkat dunia, para perwakilan organisasi internasional terkait dengan ilmu pengetahuan serta pengamat (nasional observer). Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan Presiden AASAf yang baru, Prof. Thokozani Majozi. Diskusi lebih intensif diawali dengan padangan dan penekanan bahasan tematik S20 2025 dari Department of Science Technology & Innovation (DSTI) tuan rumah Afrika Selatan, yang selanjutnya diikuti oleh pidato dari Troika S20 (Brazil, Afrika Selatan, Amerika Serikat), perwakilan negara penyelenggaran S20 tahun lalu, tahun ini, dan tahun yang akan datang

Pandangan awal tema S20 yang diajukan tuan rumah ditanggapai oleh para utusan delegasi S20 negara-negara peserta yang terbagi atas sub tema 1) Climate Change and Well Being: oleh Academia Europea, Argentina, Australia, Canada, China; 2) Climate Change and Environmental Issuesoleh Perancis, Jerman, India, dan Indonesia; 3) Climate Change, Food and Nutrition Security: Itali, Russia, Jepang, Saudi Arabia; dan 4) Clima Change and Health-related Issues: Türkiye, Inggris, Amerika Serikat.

Prof. Jatna Supriatna, utusan Indonesia - Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan AIPI yang juga Ketua Research Center for Climate Change, Universitas Indonesia - menyampaikan pandangan pada presentasinya berjudul “Inputs from AIPI/IAS for S20 Communique: Climate Change and Environment impacts.” Lingkup yang disampaikan meliputi a) environment in general; b) biodiversity; 3) zoonosis; 4) Ocean; and Water. “We are going to see more extreme weather ahead, ungkapnya mengawali presentasinya.

“Daya dukung lingkungan terganggu, yang akan merembet terganggunya ekosistem dan memicu terjadinya banjir besar, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, dan kebakaran hutan. Dampak perubahan iklim pada biodiversitas sangat masif, diperkirakan pada 2100 sebanyak 37% biadiversitas akan lenyap, mengutip laporan Majalah Nature Feeling the heat,” ungkapnya lebih lanjut. 

Dalam sesi diskusi yang lebih mendalam, Indonesia secara eksplisit mengusulkan agar dokumen S20 yang nantinya dalam bentuk komunike S20 atau pun S20 statement perlu menekankan perhatian dampak perubaan iklim terhadap daerah pesisir di negara-negara kepulauan, di mana Indonesia sebagai salah satunya. Tak ketinggalan perlu pula mempertimbangkan referensi dari Declaration on Climate Change & Health, di COP 28 UEA yang merupakan major milestone. Indonesia juga menyampaikan perlunya muatan aspek nutrition-related di bahasan Climate Change & Health.  Delegasi Indonesia juga memandang fokus dokumen bahasan rancangan komunike tersebut  masih terlalu lebar dan kurang fokus, dan perlu pula menyantumkan rencana tindaklanjut (way forward) agar ada aksi yang lebih konkrit.

Diakhir kunjungan ke Afrika Selatan, delegasi Indonesia  beraudiensi di KPRI Indonesia di Pretoria, dan dapat bertemu muka dengan Duta Besar RI untuk Republic of South Afrika , Bapak Saud Purwanto  besarta staf Kedubes RI di Pretoria. Sebelum pulang ke Indonesia, delegasi S20 Indonesia diantar staf KBRI berkunjung ke Pilanesberg National Park. Sebuah kunjungan singkat yang menyenangkan dan tak terlupakan.

Website         :  aipi.or.id  
Instagram     :  aipi_Indonesia
Tweeter         :  AIPI_id
Youtube         :  AIPI_Indonesia

Pembuat Siaran Pers:
Sigit Asmara Santa,
humas@aipi.or.id
Biro Adm. Ilmu Pengetahuan, AIP

Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang