SIDANG PARIPURNA SEPAKAT MENERIMA LPJ KETUA AIPI PERIODE 2018-2023

27 June 2023 | 1296 hits
BeritaAIPI2023A.png

Siaran Pers

Jakarta berita AIPI, 27 Juni 2023.

Sidang Paripurna AIPI yang dihelat secara hibrida di Ruang Pertemuan AIPI, Gedung Perpustakaan Nasional RI Lantai 17 pada 27 Juni 2023, sepakat menerima bulat Laporan Pertangungjawaban (LPJ) Ketua AIPI Periode 2018-2023. LPJ itu merupakan laporan akuntabilitas masa bakti Kepemimpinan AIPI Periode ke VI yang akan segera berakhir pada 30 Juni 2023.

Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro,  Ketua AIPI, dan Dr. Chairil Abdini, Sekretaris Jenderal AIPI, secara bergantian menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kegiatan AIPI selama 5 tahun terakhir, di hadapan anggota AIPI yang hadir, baik secara luring sebanyak 17 anggota dan secara daring sebanyak 28 anggota. Sidang Paripurna dipimpin oleh Prof. Sofian Effendi, anggota AIPI tertua yang memiliki hak suara, yang menyatakan Sidang Paripurna telah memenuhi kourum, dihadiri oleh lebih dari 2/3 jumlah anggota AIPI yang memiliki hak suara.

Dalam Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan AIPI 2018-2023, Ketua AIPI menyampaikan 5 pokok uraian yaitu tentang: 1) Organisasi AIPI dan Keanggotaan; 2) Pokok-pokok Capaian Kegiatan AIPI; 3) Kontribusi AIPI tingkat Nasional; 4) Keterlibatan AIPI di organisasi Internasional; dan 5) menyangkut Science 20 (S20), Keketuaan AIPI di S20 2022 Indonesia, situasi ke depan keterlibatan AIPI di S20 India (2023).

Ketua AIPI Period ke VI (2018-2023), Prof. Satryo,  menyampaikan presentasi LPJ sebanyak 158 lembar paparan dalam waktu lebih dari 1 jam. Pelaporan Kegiatan diawali dari Hasil Sidang Paripurna 23-24 Mei 2018 hingga masa Kepemimpinan AIPI Periode VI berakhir. Basis kegiatan yang dilaporkan adalah: 1) pelaksanaan amanat UU 8/1990 tentang AIPI; 2) Keppres 6/2016 tentang AD/ART AIPI; 3) pelaksanaan Keputusan-keputusan Sidang Paripurna masa Kepemimpinan AIPI Periode VI; dan 4) Kegiatan Tambahan Berdasarkan Perkembangan; serta dengan 5) Memperhatikan Pesan-pesan Pendiri AIPI, terutama Prof. BJ Habibie.

Pada Bahasan Organisasi AIPI dan Keanggotaan, Satryo menyampaikan perkembangan jumlah anggota AIPI yang relatif stagnan yaitu 64 orang pada awal Kepemimpinannya dan kini menjadi 66 orang, meski telah memilih 12 anggota baru pada 13 Oktober 2020. Pengangkatan anggota AIPI diikuti dengan kewajiban menyampaikan Kuliah Inaugurasi, merupakan tradisi ilmiah AIPI dan merupakan pertanggungjawaban publik bahwa pilihan anggota baru AIPI itu benar-benar akuntabel. Selanjutnya AIPI tela menyelenggarakan 4 kali tahapan Kuliah Inaugurasi masing-masing tahapan menampilkan 3 orang ilmuwan. Pada kurun waktu 5 tahun tersebut, AIPI juga telah kehilangan 13 orang putra terbaiknya termasuk Pendiri AIPI Prof. BJ Habibie.

Pada kesempatan tersebut, Satryo juga mengungkapkan ulang apa yang telah dipesankan BJ Habibie kepadanya. ”Kita bersyukur AIPI sudah memiliki UU. UU itu memperkuat peranan AIPI dalam memberikan masukan berdasarkan pertimbangan ilmuah/ilmu pengetahuan kepada pemerintah. Anggota AIPI adalah putra bangsa terbaik, merdeka berpikir dan memahami ilmu pengetahuan dan peduli kepada bangsa. AIPI memiliki cara berfikir dan penyelesaian masalah yang matang, serta memihak kepada masyarakat,” kenangnya. Selanjutnya diharapkan AIPI memberikan sumbangan lebih besar dan memberikan impact bagi kemajuan bangsa Indonesia, serta berharap bisa menambah jumlah anggota agar semakin banyak masukan, lanjut BJ Habibie - diceritakan ulang Satryo - yang mencita-citakan jumlah anggota AIPI bisa mencapai 1000 orang meliputi berbagai keilmuan, seperti negara-negara maju.

Pada Bahasan Pokok-pokok Capaian Kegiatan AIPI, Satryo mengungkapkan telah terbitnya sejumlah policy brief AIPI yang menjawab berbagai isu mendasar yang berkembang, Terbitan Buku Covid-19 sebagai dokumentasi catatan sejarah pandemi yang telah mendisrupsi kehidupan bangsa, juga terbitnya buku “Membangun Bangsa Cerdas” sebagai kulminasi buah pikiran keilmuan para ilmuwan anggota AIPI berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Puncak penyenggaraan memelihara tradisi budaya ilmiah AIPI, diselenggarakan melalui Widjojo Nitisastro Memorial Lecture (WNML) yang telah dihelat secara rutin tahunan. Disamping itu, pagelaran ilmiah, seminar nasional lintas lembaga, seminar internasional kerjasama dengan US AID, AUS AID, National Academy of Sciences (NUS) USA, the Association of Academies & Societies of Sciences in Asia (AASSA), AIP, forum dialog Academy of Science Presidents’ Meeting (AMP), Simposium Kavli Frontiers of Science dan lain-lainnya, dilaporkan secara singkat.

Peran AIPI pada pengembangan Engagement Group (EG) Science 20 (S20) di kelompok G20 disampaikan sejak diinisiasi di G20 Jerman 2017 hingga keketuaan S20 AIPI di G20 2022 di Indonesia. AIPI selalu megirimkan utusan untuk terlibat mendalam dan berkotribusi maksimal. Di S20 Jerman diikuti oleh Prof. Sangkot Marzuki dan Prof. Ahmad Taher yang mengangkat isu Improving Global Health Strategies and Tool to CombatCommunicable and Non-Communicable Disease. Di S20 Argentina 2018, AIPI mengutus Prof. M. Aman Wirakartakusumah, dengan tema pokok Food and Nutrition Security: Improving Soils and Increasing Productivity. Prof. Daniel Murdiyarso menjadi uturan AIPI ketika penyelenggaraan S20 Jepang 2019 yang mengusung tema Treats to coastal and Marine Ecosystems, and Conservation of the ocean environment-with special attention to marine plastic waste. Ketika pandemi Covid-19 sedang berkecamuk, penyelenggaraan S20 Saudi Arabia 2020 dilakukan secara hibrida, dan Ketua AIPI menghadiri secara daring. S20 Saudi Arabia mengangkat tema sentral Foresight: Science for Navigating Critical Transitions. Penyelenggaran G20 Italia 2021, AIPI mengutus Prof. Satryo S. Brodjonegoro untuk mengikuti S20 dan Prof. Mayling Oey-Gardiner Ketua Komisi Ilmu Sosial, berpatisipasi di Social Sciences and Humanity (SSH20).  Italia memisahkan penyelenggara antara S20 dan SSH20 yang dilsanakan secara hibrida.

Kepemimpinan di S20 2022 di Indonesia, AIPI berhasil mendorong anggota S20 negara-negara G20 yang semuanya berasal dari masing-masing Academy of Science negara anggota G20 itu, menyepakati komunike terdiri dari 14 butir seruan, dan ditandatangani oleh seluruh anggota S20 kecuali dari Inggris yang sedang berkabung atas wafatnya Ratu Elisabeth dan Uni Soviet yang terkendala situasi keamanan.

Indonesia – melalui AIPI -berhasil menghela penyelenggaraan S20 dengan mengusung 5 tema isu pokok (PI-priority Issue) meliputi:

  • PI 1: “Building Resilient Health Systems” - merebaknya pandemic COVID-19 membuat dunia tersadar akan perlunya penguatan system kesehatan nasional dan global, kerjasama sinergis dalam resiliensi bidang Kesehatan.
  • PI 2: “Enhancing Adaptive Capacity to Climate Change and Health Systems” -  masalah kesehatan merupakan salah satu akibat climate change dan berubahnya tatanan lingkungan yang berdampak regional dan global
  • PI 3: “Bolstering Multi-Disciplinary Science and Technology for Pandemic Preparedness and Climate Change” - perlunya kerjasama multi-disiplin, pemerintah-peneliti-industry-masyarakat, dalam mendukung kemajuan iptek yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah kesehatan dan perubahan ikilim.
  • PI 4: “Guaranteeing that People at the Centre” - mendapat banyak response positif dari anggota S20 lainnya.
  • PI 5: “Strengthening the Nexus Between Data-Research-Policy-Practice for Climate Change, Pandemic Preparedness and Economic Recovery” - perlunya dukungan scientific-based dalam setiap pengambilan kebijakan dan keputusan.

Pada kesempatan di akhir presentasi, Satryo juga melaporkan yang didasarkan pada Keputusan Menko Bidang Perekonomian RI No. 57 Tahun 2023 tentang Kelompok Kerja Sherpa Track Presidensi G20 India Tahun 2023, Engagement Group S20 2023 India, diwakili oleh Sekertaris Utama BRIN, dan Deputi Bidang Kebijan Riset dan Inovasi BRIN. AIPI sama sekali tidak ikut dilibatkan pada S20 2023 India.

“Keberhasilan AIPI karena kerja anggota AIPI yang hebat. Terima kasih atas kerja keras dan kerjasama para anggota AIPI,” lanjut Satryo mengakhiri presentasi LPJ AIPI 2018-2023. Terhadap LPJ yang disampaikan tak ada peserta Sidang Paripurna yang mempertanyakan, kecuali menyampaikan ucapan “congratulation” untuk laporannya yang komprehensif - membawa persetujuan secara aklamasi dan harus diterima diiringi ucapan terima kasih.

Laporan itu ditanggapi oleh Prof. Sangkot Marzuki yg menyatakan keprihatinan di ujung laporan Prof. Satryo. “Saya prihatin di ujung laporan itu. S20 2023 India tidak melibatkan AIPI. Saya terlibat langsung karena saya ikut hadir pertama kali di S20 Jerman 2017, di Academy of Science Jerman. S20 itu inisiatif Leopoldina -Academy of Science Jerman. Secara bersama dengan Academy of Science negara-negara G20. Jadi tidak mewakili negara”, ungkap Sangkot selaku pelaku sejarah di S20 2017 German. Keprihatinan itu barangkat dari keikutsertaan S2o India 2023 justru ditentukan oleh pemerintah. Kehadiran BRIN di India seakan mengesankan ke dunia bahwa Academy of Science Indonesia sekarang adalah BRIN. “What can we do about it?”, pungkasnya.   

Anggota AIPI Prof. Dewi Fortuna Anwar yang juga peneliti BRIN menyampaikan 2 kekhawatiran perwakilan di S20 India bukan dari AIPI. “Justru saya lebih khawatir keikutsertaan Indonesia di S20 India ditentukan oleh BRIN bukan Science Academy nya. Perwakilan Indonesia di S20 India yang ditunjuk adalah Sestama dan Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi yang bukan berlatar belakang peneliti/scholar. Bisa dibayangkan kalau Indonesia diwakili oleh bukan orang dari bidang keilmuan. Ini justru menjadi beban yang bersangkutan,” tegas Dewi Fortuna. Ia melanjutkan, perlunya mengupayakan akses ke Menko Perekonomian agar kepesertaan Indonesia pada S20 India 2023 juga melibatkan AIPI. Bila hal ini tidak dapat dilakukan, disarankan kepada BRIN, untuk memilih utusan S20 India tersebut orang-orang yang tepat dari BRIN mewakili Indonesia. Bukan bersandar semata pada ex-officio orang yang ditunjuk dalam Keputusan Menko Perekonomian RI No. 57 tahun 2023 itu.

Pada kesempatan itu, Sidang Paripurna juga memutuskan menetapkan Prof. Dr. Muljowidodo Kartidjo sebagai Ketua Komisi Ilmu Rekayasa (KIR) AIPI terhitung tanggal 15 Februari 2023, menggantikan Prof. Dr. M Aman  Wirakartakusumah. Selain itu Sidang Paripurna juga memustuskan, menetapkan 5 Anggota yang telah melampaui usia 80 tahun menjadi Anggota Kehormatan AIPI terhitung 27 Juni 2023, yaitu: 1) Prof. Mien A Rivai, M.Sc., Ph.D.; 2) Prof. Mayling Oey-Gardiner, M.A, M.S., Ph.D.; 3) Prof. Ichlasul Amal, M.A., Ph.D.; 4) Prof. Juwono Sudarsono, Ph.D.; dan 5) Prof. Dr. Maria S.W. Sumardjono, S.H., M.C.L, M.P.A.

Website         :  aipi.or.id  
Instagram     :  aipi_Indonesia
Tweeter         :  AIPI_id
Youtube         : AIPI_Indonesia

 

Penulis berita:
Sigit Asmara Santa
Biro Administrasi Ilmu Pengetahuan - AIPI
email: aipi.indonesia1990@gmail.com

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.