Diskusi Terpumpun Seri 4: REMBUK AKADEMISI DAN PRAKTISI “PRAKTIK PENDIDIKAN MASYARAKAT SIPIL UNTUK MEMBANGUN KOMPETENSI WARGA DALAM BERDEMOKRASI“

20 June 2025 | 3459 hits
seri4.jpg

Siaran Pers

Jakarta, 20 Juni 2025, Di tengah dinamika demokrasi Indonesia yang terus diuji oleh disinformasi, apatisme politik, dan polarisasi sosial, pendidikan masyarakat sipil tampil sebagai harapan baru. Melalui acara Rembuk Akademisi dan Praktisi bertema “Praktik Pendidikan Masyarakat Sipil untuk Membangun Kompetensi Warga dalam Berdemokrasi”, para pendidik, peneliti, dan pegiat masyarakat berkumpul untuk merumuskan kembali strategi mendidik warga negara yang kritis, partisipatif, dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa.

Acara penting ini diselenggarakan atas kerjasama dan kolaborasi antara Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Badan Pembinan Idiologi Pancasila (BPIP), FISIP Universitas ndonesia dan ILUNI UI Jawa Barat pada hari Senin, 23 Juni 2025 pukul 13.00-16.00 WIB bertempat di Auditorium Muchtar Riady, Lantai 2 Gedung C, FISIP UI – Kampus Depok.

Perhelatan ini diselenggarakan secara hibrida dan dapat diikuti pula secara daring melalui tautan aplikasi Zoom https://s.id/kkaipi_fisipui dengan ID Rapat 986 3949 12224 dan kode sandi fiipui, juga disiarkan melalui Aplikasi YouTube di https://s.id/TYkkaipi_fisipui.

Acara ini bertujuan  untuk memetakan berbagai praktik pendidikan publik yang dilakukan oleh masyarakat sipil guna meningkatkan kapasitas warga dalam berdemokrasi.  Diskusi Terpumpun berfokus untuk menjawab permasalah antara lain: 1) kompetensi warga apa sajakah yang telah disasar melalui gerakan/praktik pendidikan publik yang dilakukan oleh masyarakat sipil?; 2) bagaimana ekosistem pendidikan publik untuk meningkatkan kompetensi warga dalam berdemokrasi tersebut dibangun/disusun?; dan 3) bagaimana gerakan/pendidikan publik oleh masyarakat sipil dapat menjawab tantangan dan masalah demokrasi di Indonesia ke depan?

Didesain sebagai ruang pertukaran gagasan dan praktik, rembuk ini menghadirkan para akademisi, pendidik komunitas, aktivis masyarakat sipil, serta pembuat kebijakan pendidikan sebagai narasumber maupun peserta aktif.

Menurut Prof. Melani Budianta – Anggota Komisi Kebudayaan AIPI yang akan menjadi moderator acara ini, pendidikan masyarakat sipil tidak hanya soal literasi politik, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, kemampuan berdialog, dan tanggung jawab sosial warga. “Demokrasi kita tidak bisa hanya ditopang oleh prosedur elektoral semata, tetapi harus hidup dalam praksis kewargaan sehari-hari. Di sinilah pentingnya pendidikan masyarakat sipil yang memberdayakan,” ujarnya.

Rembuk Akademisi dan Praktisi ini menjadi wadah untuk mengevaluasi pendekatan-pendekatan pendidikan warga yang telah berjalan di berbagai komunitas—baik melalui sekolah, rumah belajar, media komunitas, hingga platform digital. Diskusi ini sekaligus merespons kebutuhan zaman: bagaimana mendidik warga yang tahan terhadap manipulasi informasi, mampu berpikir kritis, serta terlibat aktif dalam pengambilan keputusan publik.

Diskusi Terpumpun ini akan diawali dengan Sambutan, Prof. Semiarto Aji - Dekan FISIP UI; dilanjutkan Sambutan Prof. Hamdi Muluk – Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi ; dan  Sambutan Pengantar dan Pembukaan oleh Ketua AIPI, Prof. Daniel Murdiyarso. Selanjutnya sebagai penutup dangkuman sementara hasil diskusi akan disampaikan oleh Ketua Komisi Kebudayaan AIPI, Prof. M. Amin Abdullah.

Perhelatan ini menghadirkan para narasumber praktisi dari komunitas dari Institut Mosintuwu yang akan diwakili oleh Lian Gogali dan Martince Baleona; dan komunitas yang tergabung dalam Yabiku yang diwakili pembicara Maria Filiana Tahu, S. Sos, M. Hum, dan Irmina Nule, S. Pd. SD, Gr. Sedangkan komunitas Sanggar Anak Akar akan diwakili pembicara Ibe Karyanto dan Yuli Setiawati; Kampus Diakonia Modern dengan narasumber pembicara Benyamin Lumi, S. Sos. M. Kesos.; dan Warung Ilmiah Lapangan FISIP UI mengajukan narasumber pembicara Prof. Yunita T. Winarno – Anggota Komisi Kebudayaan AIPI yang juga sebagai Inisiator dan Fasilitator dan Nandang Heryana, M. SP. Dari PPTPI Sumedang.

Acara Rembuk Akademisi dn Praktisi ini terbuka untuk akademisi, peneliti, mahasiswa, , pemerhati sejarah dan arkeologi, organisasi non-pemerintah/LSM, dan  masyarakat umum serta media yang tertarik untuk memahami lebih tentang persoaaln dan tantangan pendidikan demokrasi di level akar rumput.

 Sengaja akan mengangkat aspek positif praktik-praktik pendidikan publik yang dilakukan berbagai ragam komunitas masyarakat sipil, khususnya yang berfokus pada kelompok terpinggirkan, perempuan, anak-anak jalanan dan petani. Lima komunitas berbagi bermacam strategi meningkatkan kompetensi warga. 

Berbagai metode pendidikan publik dilakukan untuk membangun kesadaran kritis, memperkuat toleransi dalam mengatasi konflik, meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, bermusyawarah dan melumbung secara kolektif sehingga mandiri dan mempunyai daya tawar tinggi. Rekacipta budaya berdemokrasi perlu dilakukan dengan mengaca dan belajar dari insiatif masyarakat akar rumput dalam membumikan nilai dan etika berpolitik. Diskusi menunjukkan bahwa pendidikan publik untuk menguatkan kompetensi warga sangat penting untuk memulihkan demokrasi berbasis kedaulatan rakyat.

 

Website         :  aipi.or.id  
Instagram     :  aipi_Indonesia
Tweeter         :  AIPI_id
Youtube         : AIPI_Indonesia

 

Penulis Siaran Pers:

Sigit Asmara Santa

humas@aipi.or.id

Biro Adm. Ilmu Pengetahuan,  AIPI.

 

Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang