
Jakarta, 2 Juni 2025. Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof. Daniel Murdiyarso, memenuhi undangan untuk menjadi pembicara pada panel diskusi Simposium Internasional “BRICS Ascendant: Forging a New International Economic Order”, yang berlangsung 28-30 Mei 2025 di Brasilia, Brasil. Dalam forum ini, para akademisi, ilmuwan, diplomat, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia berkumpul menyampaikan gagasan untuk memetakan arah BRICS+ ke depan semasa keketuaan Brasil yang dipimpin Presiden Brasil Lula da Silva.
Tema besar dalam simposium adalah mengkaji berbagai upaya untuk mendemokratisasikan sistem multilateral, dan menempa jalur-jalur pembangunan berdaulat yang menghormati martabat manusia dan memperhatikan keterbatasan lingkungan - di tengah-tengah tantangan krisis tatanan internasional, untuk menciptakan peluang rekonstruksi yang belum pernah terjadi sebelumnya - serta membawa BRICS+ di garis terdepan dalam proses perubahan ini.
Perubahan iklim – sebagai salah satu kepakaran Daniel – menjadi salah satu tema utama diatara 6 tema prioritas keketuaan Brasil di BRICS yang lengkapnya meliputi: 1) Memperkuat Sistem Kesehatan Global; 2) Membangun Arsitektur Keuangan Baru di sektor Perdagangan, Investasi, dan Keuangan; 3) Memajukan Keadilan Iklim; 4) Menciptakan Kerangka Etika dan Tata Kelola Kecerdasan Buatan; 5) Menata Ulang Arsitektur Perdamaian dan Keamanan Multilateral; dan 6) Memperkuat Kelembagaan BRICS.
Perhelatan yang mempertemukan para pemikir dan pejabat terkemuka Brasil; dan para akademisi, ilmuwan, diplomat, dan pembuat kebijakan terkemuka dari utusan negara-negara dari berbagai belahan dunia dalam Simposium Internasional ini dimaksudkan untuk: 1) menghasilkan program aksi untuk mendukung presidensi Brasil di BRICS; 2) membangun jejaring ahli lintas negara; dan mengembangkan rencana strategi komunikasi untuk memperluas jangkauan inisiatif BRICS secara global.
Simposium Internasional BRICS Ascendant: Forging a New International Economic Order yang dihelat di ibukota Barsil ini bertujuan untuk merumuskan arah strategis BRICS dalam masa keketuaan Brasil 2025, yang diselenggarakan dengan dukungan berbagai intitusi yaitu institusi University of Brasilia, Progressive International, Rosa Luxemburg Foundation, BRICS Policy Center, Institute of Socioeconomic Studies (INESC), Brazilian Network for the Integration of Peoples (REBRIP), iBRICS+, Plataforma CIPÓ, Global Fund for a New Economy, dan Brazilian Network for Basic Income.
BRICS bertransformasi menjadi BRICS+ dengan bergabungnya Indonesia, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan UEA baru-baru ini, membuat blok yang didirikan pada 2009 ini, semakin berpengaruh dan memainkan peran penting -- tidak hanya terbatas pada sektor kerjasama bidang ekonomi dan keuangan seperti tujuan awal pendirian -- tetapi berkembang menjadi kekuatan geopolitik semakin kuat. Blok BRICS+ kini mewakili 45% penduduk dunia dari 4 benua, dengan kekuatan ekonomi 40% PDB global (PPP).
Brasil, sebagai tuan rumah penyelenggara Simposium, menargetkan capaian akhir sebagai berikut: 1) tersusunnya laporan komprehensif yang merinci diskusi, rekomendasi, dan tindakan yang disepakati selama konferensi; 2) menguatnya aliansi serta komitmen baru terhadap inisiatif kolaboratif antar negara-negara BRICS; dan 3) meningkannya visibilitas dan pemahaman atas peran kepemimpinan Brasil dalam BRICS selama masa presidensinya.
Diakhir kunjungan singkat di Brasil, Ketua AIPI menyempatan beraudiensi ke KBRI, Jum’at 30 Mei 2025. Dubes Edi Yusuf beserta staf menyambut hangat kunjungan Ketua AIPI beserta Ibu ke Kantor KBRI Brasilia. Sebuah kunjungan singkat yang menyenangkan dan sangat berarti.
Website : aipi.or.id
Instagram : aipi_Indonesia
Tweeter : AIPI_id
Youtube : AIPI_Indonesia
Pembuat Berita AIPI:
Finarya Legoh
Editor:
Sigit Asmara Santa,
humas@aipi.or.id
Biro Adm. Ilmu Pengetahuan, AIP