Jakarta, (BERITA AIPI) - Sekitar 50 ilmuwan dari berbagai bidang ilmu berkumpul dalam United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) Workshop di Depok pada Rabu dan Kamis, 16-17 September 2015. Mereka mendiskusikan permasalah dan solusi pembangunan yang dihadapi kota-kota pesisir dan pulau kecil di Indonesia. Sejumlah anggota AIPI hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Ketua AIPI Prof. Sangkot Marzuki, Prof. Bambang Hidayat, Prof. Melly G. Tan, dan Prof. Mayling Oey Gardiner.
Workshop bertajuk Solutions Initiatives for Urban Development in Island and Coastal Environment tersebut terselenggara atas kerja sama antara Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC UI), Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan United in Diversity. Kegiatan hari pertama diisi dengan diskusi tentang permasalahan yang dihadapi kota-kota pesisir dan pulau kecil dalam bidang ketahanan pangan, air bersih, dan limbah. Tiga daerah yakni Wakatobi, Karawang, dan Denpasar bergantian mempresentasikan pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi.
Ketua RCCC UI, Dr. Jatna Supriatna, yang juga merupakan penyelenggara UN SDSN Workshop mengatakan ketiga daerah itu dipilih karena mewakili permasalahan kota-kota pesisir dan pulau kecil di Indonesia. “Karawang direncanakan menjadi kawasan industri padahal selama ini merupakan daerah lumbung padi, itu kontradiktif,” katanya di sela-sela workshop. Ikon pariwisata Indonesia, Bali, pun menghadapi persoalan pengelolaan sampah. Sementara seluruh kawasan Kabupaten Wakatobi merupakan wilayah taman nasional. “Ini masalah besar, posisi itu tentu menyulitkan karena pembangunan di sana jadi sangat terbatas,” ujarnya.
Diskusi dalam workshp yang dihadiri ilmuwan-ilmuwan di bidang lingkungan, biologi, pembangunan, hingga demografi dan sosiologi tersebut diharapkan dapat melahirkan solusi untuk pembangunan berkelanjutan di berbagai kawasan pesisir dan pulau.
Pembuat Artikel: Anggrita Desyani, Editor: Uswatul Chabibah