Prof. Dr. Edi Sedyawati lahir di Malang, 28 Oktober 1938.

Ia meraih gelar Sarjana dari jurusan Arkeologi di Universitas Indonesia tahun 1963. Adapun gelar Doktor diraihnya dari Universitas yang sama pada tahun 1985 dengan mempertahankan disertasi berjudul “Pengarcaan Ganesa Masa Kediri dan Singosari; Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian”.

Disertasi itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan diterbitkan oleh Koninklijk Institute voor Taal-, Land- en Volkenbunde pada tahun 1994, berjudul “Ganesa Statuary of the Kediri and Singosari Periods, A Study of Art History”.

Pada tahun 1963, Edi Sedyawati diangkat sebagai dosen di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia menjadi ketua jurusan Arkeologi di FSUI pda tahun 1971—1974, kemudian menjadi Ketua Jurusan Sastra Daerah di Fakultas yang sama pada tahun 1987—1993.

Ketika menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan, ia menggagas dan memimpin penyelenggaraan tiga peristiwa penting di tahun 1995 (50 tahun Kemerdekaan RI). Yaitu:

1. Kongres Kesenian Indonesia;

2. Pameran Seni Rupa Negara-negara Non-Blok; dan

3. Festival Internasional Art Summit Indonesia (yang berlangsung tiap tiga tahun).