Yudi Latif
Australian National University
Anggota sejak : 2015
Keanggotaan : Komisi Bidang Kebudayaan
Kepakaran : Sosiologi Politik
Blog : -

Yudi Latif lahir di Sukabumi, 26 Agustus 1964. Setelah menamatkan studi S-1 dari Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, ia bekerja sebagai peneliti pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Kemudian ia menyelesaikan program S-2 dan S-3  dari The Australian National University. Sambil menempuh program S-3, ia juga sempat menjadi dosen pada Faculty of Asian Studies, The Australian National University.

Sempat menjadi Wakil Rektor Universitas Paramadina, saat ini ia bekerja sebagai Ketua Pusat Studi Pancasila di Universitas Pancasila dan juga menjadi anggota Lembaga Pengkajian pada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Selain itu, ia juga menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi serta narasumber tetap
untuk program-program pendidikan dan latihan kepemimpinan pada Lembaga Administrasi Negara dan Lembaga Ketahanan Nasional. Pada tahun 2015, ia terpilih menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam Komisi Kebudayaan.

Minat pengetahuan dan bidang keahliannya terutama dalam studi-studi pascakolonial, multikulturalisme, dan wawasan kebangsaan dan kenegaraan. Salah satu karyanya yang monumental adalah Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011). Dalam rangka memperingati
44 tahun Media Indonesia (2014), buku ini dinobatkan sebagai salah satu dari 44 buku yang membawa perubahan dan mengubah Indonesia.
 
Pergumulannya dalam pemikiran kebangsaan dan kemanusiaan membuatnya menerima sejumlah penghargaan antara lain IFI (Islamic Fair of Indonesia) Award pada 2011, untuk ketegori intelektual muda paling berpengaruh, Ikon Politik Indonesia Tahun 2011 dari majalah Gatra, Nabil (Nation Building) Award dari Yayasan Nabil, pada 2012 (sebagai pengakuan atas perjuangan dan pemikiran dalam menegakkan Pancasila sebagai sumbangan bagi nation building), Megawati Soekarnoputri Award, pada 2012 (sebagai penghargaan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan kemajemukan), Penghargaan Ilmu Sosial 2013 dari Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS), Anugerah Kebahasaan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 2014, Anugerah “Cendekiawan Berdedikasi” dari Harian Kompas, pada tahun 2015, dan Penghargaan Nasdem untuk 70 Tokoh Indonesia yang membesarkan negeri pada tahun 2015.

Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang