Bedah Buku: Membangun Opini untuk Diplomasi

21
Aug


10:00 - 12:00 AIPI, Indonesia Ocean Justice Initiatiive, IPB University, CIFOR Ruang Serbaguna Lt.4, Gedung Perpustakaan Nasional RI

 

Latar Belakang

Berbagai perundingan internasional menjadi forum strategis bagi negara-negara untuk mencapai kesepakatan penting dalam isu-isu lingkungan, seperti penetapan target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pembentukan kerja sama antarnegara dan antar sektor, serta percepatan akses pendanaan bagi negara berkembang. Sejak 1995, negara-negara dunia rutin bertemu dalam Konferensi Para Pihak di bawah UNFCCC (COP UNFCCC) untuk merumuskan aksi bersama menghadapi krisis iklim. Sejumlah kesepakatan penting telah dicapai, salah satunya target bersama untuk membatasi kenaikan suhu global jauh di bawah 2°C dan mengupayakan pembatasan hingga 1,5°C, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Paris. Setiap perundingan internasional mencerminkan dinamika kepentingan politik, ekonomi, dan ekologi yang menarik untuk dipahami secara kritis.

Buku “Membangun Opini untuk Diplomasi”, yang berisi kumpulan tulisan reflektif selama dua dekade, menawarkan pendekatan yang kritis dan berbasis riset ilmiah. Buku ini merangkum 45 artikel yang setidaknya membahas empat topik besar: dinamika COP UNFCCC, tragedi kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan lahan basah, serta berbagai isu strategis dalam pengambilan keputusan tata kelola lingkungan dan sumber daya alam.

Melalui kegiatan bedah buku dan diskusi ini, diharapkan buku “Membangun Opini untuk Diplomasi” dapat menjadi ruang pembelajaran sekaligus pemantik diskusi lintas sektor mengenai isu perubahan iklim dan tata kelola sumber daya alam, baik pada forum internasional maupun dalam penulisan ilmiah.

Kegiatan juga diharapkan dapat mempertemukan berbagai pemangku kepentingan meliputi pemerintah, penulis, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk memperkuat dialog, refleksi kritis, dan kolaborasi dalam merespons tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Tujuan

1. Menyebarluaskan pembelajaran dari buku “Membangun Opini untuk Diplomasi” serta mendorong pemahaman kritis berbagai pemangku kepentingan terhadap isu-isu lingkungan global, nasional, dan lokal terkait perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan, serta tata kelola sumber daya alam.

2. Menjadi wadah refleksi dan pertukaran pengalaman mengenai diplomasi Indonesia di berbagai forum internasional, termasuk COP UNFCCC, serta dampaknya terhadap kebijakan lingkungan di dalam negeri.

 

AGENDA        
         
PEMBUKAAN   Pembukaan Pewara (MC)   

WAKTU

10.00-10.05 (GMT +7)


 

PEMBUKAAN   Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan Doa  

WAKTU

10.05-10.10 (GMT +7)


 

SAMBUTAN DAN PEMBUKAAN  

Dr. Ir. Chairil Abdini Abidin Said, M.Sc. (Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI))

 

WAKTU

10.10-10.20 (GMT +7)


 

RESPON PENULIS  

Prof. Dr. Daniel Murdiyarso (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia)

 

WAKTU

10.20-10.30 (GMT +7)


 

SESI DISKUSI      

WAKTU

10.30-11.53 (GMT +7)

         
MODERATOR  

Stephanie Juwana, S.H., LL.M. (Direktur Program IOJI)

   
         
PEMBICARA 1  

Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M. (Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia Tahun 2018–2021, Pakar Hukum dan Aktivis HAM)

   
         
PEMBICARA 2  

Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M. CEO (CEO Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI))

   
         
PEMBICARA 3  

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, M.S. (Dosen Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University)

   
         
PEMBICARA 3  

Farwiza Farhan, M.Sc. (Ketua Yayasan HAkA, Aktivis Lingkugan, Penerima Whitley Award)

   

 

TANGGAPAN UMUM  

Prof. Dr. Daniel Murdiyarso (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia)

 

WAKTU

11.53-12.00 (GMT +7)


 

PRESENTASI (Klik link untuk mengunduh) :
♦ ISU-ISU PENTING DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE) oleh Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M.
Analisis Perkembangan Krisis Iklim oleh Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M. CEO 

 

REKAMAN VIDEO (Klik gambar untuk melihat video)  

 

   
         
Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang