Latar Belakang
Diskusi Terpumpun (DT) Seri Pertama, yang diselenggarakan oleh Komisi Kebudayaan AIPI berkolaborasi dengan The Indonesian Centre for Cultural Studies (ICCS), Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, dan PT LAPI ITB bertema: “Menata Ulang Demokrasi Indonesia: Dialektika Tradisi Musyawarah-Mufakat dan Demokrasi Modern,” 21 April 2025, telah merekomendasikan model Demokrasi Musyawarah (deliberatif), sebagai model yang dipandang lebih sesuai dengan kebutuhan Indonesia masa kini dan masa depan. Dengan merujuk pada berbagai penanda telah terjadinya ‘kemunduran demokrasi’ dari yang dicita-citakan para pendiri bangsa dalam hampir dua dekade terakhir ini, model yang menyintesiskan secara dialektis tradisi musyawarah-mufakat dan nilai-nilai demokrasi modern ini dipandang merupakan sebuah jalan keluar.
Diskusi Terpumpun (DT) Seri Kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Kebudayaan AIPI berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan BPIP menghasilkan kesimpulan, bahwa tradisi musyawarah-mufakat masih hidup sebagai pranata budaya pada beberapa kelompok etnis di Nusantara. Pranata budaya musyawarah-mufakat itu tidak hanya menjadi rujukan bagi para warga kelompok etnis itu dalam kehidupan sehari hari, tetapi juga dalam memecahkan masalah-masalah bersama, termasuk pemberian sangsi adat bagi warga yang menyimpang dari kesepakatan sosial yang berlaku. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi para warga yang berasal dari kelompok etnis berbeda dari yang berkuasa. Perubahan sosial-budaya dan ketatanegaraan NKRI juga merupakan tantangan bagi keberlangsungan pranata budaya musyawarah-mufakat yang beragam itu, yang menuntut penyesuaian secara terus menerus. Penyesuaian itu diperlukan karena demokrasi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi selalu dalam proses “menjadi” (becoming), meskipun dalam beberapa kasus diwarnai berbagai penyimpangan dari prinsip-prinsip demokrasi musyawarah itu sendiri.
Dalam proses “menjadi” bersifat dinamis itu, yang telah berlangsung sejak masa kemerdekaan hingga kini, berbagai isu terkait tonggak-tonggak sejarah dari berbagai peristiwa berkesinambungan, yang membawa bangsa Indonesia pada kehidupan demokrasi, penting untuk didiskusikan secara cermat dan mendalam. Pertama, apa yang terjadi dari masa ke masa terkait pemahaman, pemaknaan dan pengejawantahan nilai-nilai demokrasi lintas generasi? Kedua, sejauh mana konsep-konsep dasar filosofis demokrasi “modern” dipahami, dimaknai, dan diejawantahkan dalam berbagai ranah kehidupan warga lintas generasi, baik generasi pasca kemerdekaan, sebelum milenium-ketiga, generasi X, generasi Y (milenial), dan generasi Z? Ketiga, terkait hal di atas, apakah terdapat perbedaan atau keragaman yang signifikan di antara lintas generasi? Keempat, sejauh manakah praktik musyawarah-mufakat dalam wujud kehidupan warga lintas generasi itu berkontribusi pada perkembangan demokrasi di NKRI? Kelima, apakah ada peristiwa-peristiwa yang justru menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dan penyimpangan dari prinsip demokrasi yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa melalui ideologi Pancasila dan UUD 1945? Keenam, mengapa semua hal itu terjadi dan bagaimanakah peran warga, akademisi, masyarakat sipil, dan media dalam proses “demokrasi yang menjadi” secara berkesinambungan itu?
Tujuan dan Luaran
Kisah-kisah tentang pemaknaan dan praktik musyawarah-mufakat lintas generasi, yaitu sejak generasi masa kemerdekaan hingga masa kini, serta sejauh mana kontribusinya bagi terwujudnya demokrasi modern di Indonesia, akan disajikan dan dibahas dalam Agenda Diskusi Terpumpun Seri ke-5. Agenda diskusi itu akan diselenggarakan oleh Komisi Kebudayaan, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia berkolaborasi dengan BPIP dan Universitas Hasanuddin pada hari Rabu tanggal 27 Agustus 2025 di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar. Diskusi Terpumpun Seri ke-5 ini merupakan bagian integral dari Diskusi Terpumpun Seri ke-1 dan ke-2 yang mengulas tentang dialektika tradisi musyawarah mufakat dan demokrasi modern, serta ragam tradisi budaya musyawarah mufakat yang tersebar dalam berbagai kolektiva etnis di Indonesia.
Narasumber dari Diskusi Terpumpun Seri Kelima ini mewakili generasi pasca kemerdekaan, generasi masa reformasi, generasi X, generasi Y (generasi millenial), dan generasi Z. PIC dan Moderator Diskusi Terpumpun Seri Kelima ini adalah Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D., Guru Besar Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin dan Anggota Komisi Kebudayaan, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Luaran dari diskusi terpumpun ini akan diramu dan dirangkum dalam sebuah naskah akademik yang akan direkomendasikan kepada pemerintah sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam menata ulang demokrasi modern Indonesia berbasis budaya kolektiva dan lintas generasi warga Indonesia. Naskah tertulis dari para narasumber dan rangkuman diskusi akan disajikan dalam sebuah buku suntingan ilmiah agar dapat menjangkau masyarakat luas.
AGENDA | ||||
REGISTRASI |
Pendaftaran Acara |
WAKTU 12.30-13.00 (GMT +7) |
||
|
||||
PEMBUKAAN | Pemutaran Video Profile, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan Doa |
WAKTU 13.00-13.06 (GMT +7) |
||
|
||||
SAMBUTAN |
Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. (Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar) |
WAKTU 13.06-13.10 (GMT +7) |
||
|
||||
SAMBUTAN DAN PEMBUKAAN |
Prof. Daniel Murdiyarso, Ph.D. (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) |
WAKTU 13.10-13.14 (GMT +7) |
||
|
||||
SESI DISKUSI |
WAKTU 13.14-15.55 (GMT +7) |
|||
MODERATOR |
Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D. (Komisi Kebudayaan AIPI) |
|||
PEMBICARA 1 |
Dr. Manuel Kaisiepo, S.I.P., M.H. (Pakar Aliansi Kebangsaan) |
|||
PEMBICARA 2 |
Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta) |
|||
PEMBICARA 3 |
Prof. Dr. Phil. Sukri, S.I.P., M.Si. (Universitas Hasanuddin, Makassar) |
|||
PEMBICARA 4 |
Rijal Djamal, S.S., M.Si., CPT. (Content Creator) |
|||
PEMBICARA 5 |
Sharlah Aulia Kahar, S.Sos. (Universitas Hasanuddin, Makassar) |
|||
|
||||
PENUTUPAN |
Prof. M. Amin Abdullah (Ketua Komisi Kebudayaan AIPI) |
WAKTU 15.55-16.00 (GMT +7) |
||
|
||||
PRESENTASI (Klik link untuk mengunduh) : | ||||
♦ Generasi Pasca Kemerdekaan oleh Dr. Manuel Kaisiepo, S.I.P., M.H. (Pakar Aliansi Kebangsaan) | ||||
♦ Demokrasi Permusyawaratan era Transisi (Post Otoriterisme) oleh Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta) | ||||
♦ DINAMIKA Demokrasi IndonesiaDari Analog ke Digital oleh Prof. Dr. Phil. Sukri, S.I.P., M.Si. (Universitas Hasanuddin, Makassar) | ||||
♦ Praktik dan Makna Musyawarah Dalam Demokrasi Pada Generasi Z oleh Sharlah Aulia Kahar, S.Sos. (Universitas Hasanuddin, Makassar) | ||||
|
||||
REKAMAN VIDEO (Klik gambar untuk melihat video) |
|
|||