Latar Belakang
Sistem demokrasi, yang memungkinkan warga untuk berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan dan menyuarakan haknya, telah diadopsi oleh Indonesia sejak kemerdekaan, dan diamanatkan dalam konstitusi. Sayangnya, sejak tahun 2019 sejumlah Lembaga internasional telah mencatat melemahnya indeks demokrasi Indonesia (Muamar, 2024).
Untuk menyehatkan demokrasi di Indonesia, upaya penting dilakukan tidak di tataran struktur politik saja. Beberapa kajian menunjukkan bahwa yang paling menentukan kualitas demokrasi suatu negara bukan lembaga perwakilan, atau partai politik, melainkan kompetensi dan partisipasi aktif warga negaranya (Offe, 1997, Neblo dan Jang, 2025). Warga negara yang kompeten akan dapat memilih wakilnya dengan baik, karena mempunyai penilaian yang kritis berbasis informasi yang sahih. Warga yang kompeten sadar pada hak dan kewajibannya. Ia tidak diam saja dan menyerah pada kondisinya. Ia mempunyai kemampuan untuk memahami persoalan dari berbagai segi, dan mampu bekerja bersama dengan warga lain untuk menyelesaikan masalah melalui cara damai.
Masalahnya, siapakah yang memberikan pendidikan publik ke pada warga negara? Masyarakat sipil dalam beberapa dekade terakhir, bergerak sendiri dan semakin terdesak oleh kecenderungan berorientasi pasar di satu pihak, dan pendekatan top-down yang represif di pihak yang lain. Pada saat yang sama, praktik pendidikan publik untuk meningkatkan kesadaran warga akan haknya dan kemampuan untuk menyampaikan serta mengorganisasikannya telah dilakukan di tataran akar rumput. Sangat penting untuk menghimpun data dari berbagai praktik tersebut, dan merefleksikan sejauh mana praktik di lapangan dapat mendorong terciptanya tatanan yang demokratis.
Tujuan
memetakan berbagai praktik pendidikan publik yang dilakukan oleh masyarakat sipil untuk meningkatkan kapasitas warga dalam berdemokrasi. Narasumber diskusi terpumpun berasal dari berbagai komunitas, khususnya yang berfokus pada warga yang kurang mendapat perhatian, seperti perempuan korban konflik dan KDRT, serta anak jalanan.
AGENDA | ||||
REGISTRASI |
Pendaftaran Acara |
WAKTU 12.30-13.00 (GMT +7) |
||
|
||||
PEMBUKAAN | Pemutaran Video Profile, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan Doa |
WAKTU 13.00-13.13 (GMT +7) |
||
|
||||
SAMBUTAN |
Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto, M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI)) |
WAKTU 13.13-13.18 (GMT +7) |
||
|
||||
SAMBUTAN |
Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng, IPU. (Rektor Universitas Indonesia (UI)) |
WAKTU 13.18-13.23 (GMT +7) |
||
|
||||
SAMBUTAN DAN PEMBUKAAN |
Prof. Dr. Daniel Murdiyarso (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) |
WAKTU 13.23-13.28 (GMT +7) |
||
|
||||
PENGANTAR DISKUSI |
Prof. Melani Budianta, Ph.D. (Komisi Kebudayaan AIPI) |
WAKTU 13.28-13.33 (GMT +7) |
||
|
||||
SESI DISKUSI |
WAKTU 13.33-15.53 (GMT +7) |
|||
MODERATOR |
Prof. Melani Budianta, Ph.D. (Komisi Kebudayaan AIPI) |
|||
PEMBICARA 1 |
Maria Filiana Tahu, S.Sos, M.Hum. (YAYASAN AMNAUT BIFE “KUAN” (YABIKU)) |
|||
PEMBICARA 2 |
Irmina Nule, S.Pd, SD, Gr. (YAYASAN AMNAUT BIFE “KUAN” (YABIKU)) |
|||
PEMBICARA 3 |
Lian Gogali (INSTITUT MOSINTUWU) |
|||
PEMBICARA 4 |
Martince Baleona (INSTITUT MOSINTUWU) |
|||
PEMBICARA 5 |
Ibe Karyanto (SANGGAR ANAK AKAR) |
|||
PEMBICARA 6 |
Yuli Setiawati (SANGGAR ANAK AKAR) |
|||
PEMBICARA 7 |
Benyamin Lumy, S.Sos., M.Kesos (Kampus Diakona Modern) |
|||
PEMBICARA 8 |
Prof. Yunita Triwardani Winarto, Ph.D. (KOMISI KEBUDAYAAN AIPI, WARUNG ILMIAH LAPANGAN FISIP UI) |
|||
PEMBICARA 9 |
Nandang Heryana Mulya, S.P. (PPTPI SUMEDANG, WARUNG ILMIAH LAPANGAN FISIP UI) |
|||
|
||||
PENUTUPAN |
Prof. M. Amin Abdullah (Ketua Komisi Kebudayaan AIPI) |
WAKTU 15.53-16.00 (GMT +7) |
||
|
||||
PRESENTASI (Klik link untuk mengunduh) : | ||||
♦ REKA CIPTA BUDAYA DEMOKRASI oleh Maria Filiana Tahu, S.Sos, M.Hum. (YAYASAN AMNAUT BIFE “KUAN” (YABIKU)) dan Irmina Nule, S.Pd, SD, Gr. (YAYASAN AMNAUT BIFE “KUAN” (YABIKU)) | ||||
♦ Sekolah Perempuan Mosintuwu oleh Lian Gogali (INSTITUT MOSINTUWU) dan Martince Baleona (INSTITUT MOSINTUWU) | ||||
♦ Pendidikan Demokratik : Praksis Pendidikan Anak Pinggiran Di Sanggar Anak Akar oleh Ibe Karyanto (SANGGAR ANAK AKAR) dan Yuli Setiawati (SANGGAR ANAK AKAR) | ||||
♦ Olahraga untuk Perubahan Sosial (Pendekatan Design Thinking) oleh Benyamin Lumy, S.Sos., M.Kesos (Kampus Diakona Modern) | ||||
♦ Logika Abduksi dalam Belajar Agrometeorologi: Menjadi Petani Peneliti, Mampu Mengantisipasi dan Merancang Strategi oleh Prof. Yunita Triwardani Winarto, Ph.D. (KOMISI KEBUDAYAAN AIPI, WARUNG ILMIAH LAPANGAN FISIP UI) dan Nandang Heryana Mulya, S.P. (PPTPI SUMEDANG, WARUNG ILMIAH LAPANGAN FISIP UI) | ||||
|
||||
REKAMAN VIDEO (Klik gambar untuk melihat video) |
|
|||