KUNJUNGAN AKADEMI ILMU PEGETAHUAN PRANCIS KE AIPI

02 July 2024 | 7566 hits
F_A.jpg

Siaran Pers  

Jakarta, 2 Juli 2024, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menerima kunjungan delegasi Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis, French Academy of Sciences (French Académie des Sciences), Senin 1 Junli 2024 di Kantor AIPI, Ruang Pertemuan  Lantai 17, Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jln. Medan Merdeka Selatan, No. 11, Jakarta. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk saling mengenalkan diri lebih dekat, dan mendiskusikan tantangan pengembangan ilmu pengetahuan, serta menjajaki prospek kerjasama Akademi Ilmu Pengetahuan antara kedua negara; misalnya penyelenggaraan penghargaan ilmiah internasional, konferensi ilmiah internasional dan upaya kolaboratif lainnya ke depan.

Delegasi Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis terdiri dari Dr. Francis-Andre Wollman (Vice-President for Foreign Affairs of the French Academy of Sciences), Dr. Thierry Goubie (Attache of Scientific and Technological Cooperation), Ms. Kimberley Fargeaud (Project Officer of Scientific and Technological Cooperation), dan Ms. Stefany Claudia (Deputy Attache of Scientific and Technological Cooperation). Sedangkan AIPI diwakili oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo (Wakil Ketua AIPI), Prof. Damayanti Buchori (Anggota Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI), Dr. Chairil Abdini Said (Sekretaris Jenderal AIPI), Dr. Finarya Legoh (Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri dan Pengelolaan Hibah), dan Sigit Asmara Santa (Kepala Biro Adm. Ilmu Pengetahuan).

Perkenalan AIPI oleh Wakil Ketua, Prof. Tuti, demikian panggilan akrabnya, diawali dengan paparan awal sejarah perkembangan lembaga ilmu pengetahuan kolaborasi Indonesia-Belanda, Organisatie voor Natuurwetenschappelijke Onderzoek (ONO) yang terbentuk pada 1 Mei 1948, sebagai cikal-bakal awal kelahirannya, hingga ditetapkan menjadi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai lembaga independen berdasarkan UU No. 8 Tahun 1990 tentang Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 13 Oktober 1990.  Pada kesempatan tersebut, Prof. Tuti, juga menyampaikan struktur organisasi AIPI yang tersusun atas 5 Komisi; yaitu Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar (KIPD), Komisi Ilmu Kedokteran (KIK), Komisi Ilmu Rekayasa (KIR), Komisi Ilmu Sosial (KIS), dan Komisi Kebudayaan (KK). Juga dibeberkan berbagai kegiatan AIPI selama ini baik di dalam atau luar negeri, serta keterlibatan kerjasama dengan Lembaga-lembaga internasional.

Dr. Francis-Andre Wollman, Wakil Presiden Bidang Luar Negeri, Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis menyampaikan kelembagaan Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis, sudah dimulai sejak lama. Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis pertama (1666-1699) bermula dari Jean-Baptiste COLBERT - semasa Raja Louis XIV - membentuk  Academie des Sciences of Paris.  Colbert memilih sekelompok kecil cendekiawan masa itu, mengadakan pertetemuan awal pada 22 Dsember 1666 di perpustakaan Raja Louis XIV.  Selanjutnya lembaga informal ini, secara rutin mengadakan pertemuan 2 kali seminggu, membahas masalah-masalah yang dihadapi berbasiskan ilmu pengetahuan. Setelah melewati perkembangan berabad, selanjutnya kini akademi ilmu pengetahuan Perancis  bernama Academie des Sciences.

Misi yang diusung Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis ini meliputi: berkontribusi pada dinamika perkembangan sains di Perancis dengan cara (1) membina pengakuan ilmiah dengan pemberian puluhan penghargaan ilmiah; (2) menerbitkan Prosiding Akademi, ditradisikan sejak 1835; (3) mengorganisir pertemuan bertopik tertentu yang membutuhkan kontribusi solusi dari ilmu pengetahuan. Pertemuan-pertemuan tersebut diikuti oleh anggota akademi dan ilmuwan lain yang aktif di bidangnya, dan diselenggarakan pada waktu yang tepat.

Misi Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis lainnya adalah mentransfer ilmu pengetahuan melalui kuliah umum dan simposium ilmiah untuk keberagam khalayak; memberikan advis bagi pendidikan sains di sekolah dasar, sekolah menengah atas dan universitas, melalui interaksi aktif dengan kementerian pendidikan nasional dan pendidikan tinggi; dan juga memberi pandangan kepada pembuat kebijakan mengenai hal-hal terkait ilmu pengetahuan yang berdampak pada kebijakan domestik dan internasional di Perancis. Hal ini memerlukan dialog berkelanjutan dengan badan-badan pemerintah

Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis  publik ini sepenuhnya mandiri dan nonstruktural, bawah perlindungan Presiden. Organisasi Akademi dijalankan secara independen dari pengaruh badan pemerintah Perancis mana pun, di bawah kendali keuangan tunggal Court of Auditor. Himpunan ilmuwan terkemuka ini beranggotakan berbagai ilmuwan multidisiplin yang terdiri dari 294 anggota, 53 perempuan diantaranya perempuan, 116 ilmuwan asing (luar Perancis) dan 58 koresponden. Diantara anggota terdapat 15 pemenang Hadiah Nobel dan 12 peraih medali terkemuka dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kenggotaan French Academy of Sciences dipilih oleh rekan-rekan ilmuwan mereka sendiri, dan yang kelompokkan menjadi 8 bagian tematik dan multidisiplin keimuan. Pengelompokan keilmuan tersebut yaitu Devisi 1 meliputi; Matematika, Fisika, Ilmu mekanika dan Informasi, Ilmu Pengetahuan Alam Semesta. Sedangkan Devisi ke 2 mencakup ilmu-ilmu Kimia; Sel, Biologi molekuler, Genomik; Biologi Integratif; dan Sains Biomedik.

Pada pertemuan itu, diskusi berlangsung lebih menarik ketika membahas perkembangan ilmu pengetahuan masing-masing negara dan kecenderuan perkembangan sains dunia, yang dikaitkan persoalan etik. Tak kalah menarik ketika menyinggung soal relasi dan tanggapan pembuat kebijakan (stake horder), pemerintah atau masing-masing pimpinan negara atas pandangan-pandangan kebijakan publik yang dihasilkan dan dikeluarkan Akademi Ilmu Pengetahuan oleh masing-masing negara.

Pada kesempatan pertemuan tersebut, Wakil Ketua AIPI menyerahkan kenang-kenangan berupa buku produk AIPI yaitu SAINS45: Indonesian Science Agenda Towards a Century of Independence dan SCIENCE FOR INDONESIA’S BIODIVERSITY.

 

Pembuat Siaran Pers:
Sigit Asmara Santa,
humas@aipi.or.id
Biro Adm. Ilmu Pengetahuan, AIPI

Hak Cipta © 2014 - 2024 AIPI. Dilindungi Undang-Undang