Talkshow Diskusi Interaktif : Ke Glasgow Tanpa Galau

06 October 2021 | 1179 hits
TALKSHOW_102021.jpg

 

SIARAN PERS

Ke Glasgow Tanpa Galau

Jakarta, 6 Oktober 2021. Ada apa ke Glasgow? Mengapa pergi kesana tanpa kegalauan? Begitu pentingkah muhibah ke kota di Skotlandia itu? Semua pertanyaan-pertanyaan itu akan mendapatkan jawaban gamblang, bila pembaca mengikuti Talkshow Interaktif ini.

AIPI, bekerja sama dengan Center for International Forestry Research (CIFOR) dan IPB University akan menyelenggarakan acara Talkshow Interaktif tentang isu hangat Perubahan Iklim pada Kamis, 7 Oktober 2021 pukul 10.00 ~ 12.30 WIB, dengan membahas persiapan dan bekal Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang akan mengikuti Konferensi Para Pihak ke-26 (Conference of Parties, COP26) pada perhelatan Konvensi Perubahan Iklim yang akan diselenggarakan di Glasgow 31 Oktober - 12 November 2021 mendatang.

Perhelatan Talkshow Interaktif ini akan dibuka oleh Ketua AIPI, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang akan mengetengahkan peran penting dan harapan AIPI sebagai wadah para ilmuwan terkemuka Indonesia dan memberikan pandangan dan pendapat tentang isu perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya. Pemateri dua orang panelis dari unsur pemerintah, Masyita Crystallin, Ph.D., Staf Khusus Menteri Keuangan, akan menyampaikan kebijakan Sistem Pendanaan Perubahan Iklim di Indonesia. Dr. Ruandha Sugardiman, Dirjen Perencanaan Kehutanan dan Tata Lingkungan, akan membeberkan Forest and Other Land Use (FOLU) net sink 2030 yang ditargetkan Indonesia, yang berarti bahwa pada masa itu sektor pemanfaatan lahan, tidak lagi menjadi sumber emisi yang membebani negara. 

Selanjutnya, atas paparan dua narasumber pemerintah tadi, ditanggapi oleh dua penanggap dari unsur masyarakat madani, Dr. Agus Sari, CEO Landscape Indonesia, dengan cakupan sudut pandang Green Climate Fund dan Landscape berkelanjutan. Sedangkan penanggap dari unsur akademisi, Prof. Daniel Murdiyarso - Ketua Komisi Ilmu Dasar AIPI, Guru Besar IPB University dan juga sebagai Principle Scientist CIFOR - akan menanggapi pada ranah Laporan Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (Inter-governmental Panel on Climate Change, IPCC) yang ke-6 (Sixth Assessment Report, AR6) serta pada aspek highly insufficient NDC dari Chat box. Seluruh acara dipandu oleh moderator Prof. Damayanti Buchori, Guru Besar IPB University dan anggota AIPI yang sepekan lalu baru saja menyampaikan Kuliah Inagurasinya sebagai anggota baru AIPI.

Talkshow ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh berbagai kalangan yang mewakili akademisi, pengambil kebijakan dan masyarakat luas yang memiliki minat dalam aspek-aspek kehidupan yang terkait dengan perubahan iklim. Pendaftaran peserta dapat melalui tautan https://bit.ly/TalkShowAIPI.

Marilah kita saksikan bersama, adakah Konferensi Para Pihak ke-26 (Conference of Parties, COP26) untuk Konvensi Perubahan Iklim yang akan diselenggarakan di Glasgow 31 Oktober - 12 November 2021 itu, akan menyerap perhatian dunia. Sejatinya peristiwa ini akan sangat istimewa saat komitmen dan capaian Para Pihak dalam menurunkan emisi menurut Nationally Determined Contributions (NDC) dalam Perjanjian Paris akan dibandingkan dengan Laporan Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (Inter-governmental Panel on Climate Change, IPCC) yang ke-6 dalam bentuk Sixth Assessment Report, AR6.

Adakah perhelatan akbar pertemuan puncak COP26 itu, hanyalah sebuah kebetulan dan momentum yang tepat bagi Royal Swedish Academy of Sciences di Stockholm, Swedia, 5 Oktober lalu, melalui Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu pengetahuan Kerajaan Swedia, Goran K. Hansson dan Komite Nobel untuk Fisika Thors Hans Hansson dan John Wettlaufer, menyampaikan keputusan bahwa pemenang hadiah nobel fisika untuk tahun ini jatuh pada peneliti iklim dan sistem fisika kepada Syukuro Manabe dari Amerika Serikat, Klaus Hasselmann dari Jerman, dan Giorgio Parisi dari Italia? Yang jelas pengumuman pemenang nobel fisika tahun 2021 ini, didedikasikan untuk peran kontribusi dan pengabdian panjang para peneliti iklim dan system fisika untuk solusi iklim.

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.