Webinar Kebijakan Tingkat Tinggi S20 - IPTEK untuk UDARA BERSIH dan PERUBAHAN IKLIM

28 June 2022 | 2221 hits
G20_AIPI_29.jpg

Siaran Pers: Presidensi G20 Indonesia

Jakarta, 28 Juni 2022. Tantangan terbesar bagi wilayah perkotaan di dunia, adalah polusi udara yang semakin dirasakan meningkat. Kualitas udara harian yang diukur dengan  Indeks Kualitas Udara (AQI) kota-kota besar seperti New Delhi, Jakarta, Beijing, Seoul, Paris, London, New York, telah melampaui batas ambang batas normal kadar PM2.5 (Particulate Matters) yang direkomendasikan WHO (Kompas, 27 Juni 2022).

Empat miliar atau 92 % warga dunia di Asia dan Pasifik terpapar tingkat polusi udara yang membahayakan kesehatan mereka (UNEP, 2019). Paparan polusi udara dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih buruk pasien COVID-19, terutama rawat inap (Imperial College London, 2021). Polusi udara juga terbukti telah merugikan lingkungan, ekosistem dan keanekaragaman hayati, hasil pertanian, dan ekonomi. Biaya kerusakan kesehatan dari polusi udara partikel halus (PM2.5) saja dilaporkan setara dengan 9,3 persen dari PDB di Asia Timur dan Pasifik dan 10,3 persen di Asia Selatan pada 2019 (Bank Dunia, 2022). Selain itu, polutan udara berkontribusi terhadap perubahan iklim; ozon troposfer menyebabkan pemanasan iklim sedangkan komponen partikulat (PM) memiliki efek pendinginan atau pemanasan iklim.

KTT G20 2022 menyerukan kolaborasi antar negara menuju pemulihan global yang lebih kuat dan berkelanjutan. Untuk negara-negara Asia dan Pasifik, membangun kembali ekonomi yang berkelanjutan membutuhkan solusi berbasis sains untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca dari sumber polusi utama, sambil memastikan transisi yang adil. Peningkatan kualitas udara menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama menyelamatkan nyawa; melindungi kesehatan perempuan, anak-anak dan mereka yang memiliki penyakit penyerta; percepatan mitigasi perubahan iklim; menghasilkan pekerjaan hijau; dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dibutuhkan kebijakan holistik global dan kesadaran kolektif warga dunia untuk melalukan upaya kolektif menekan dan memitigasi bahaya memburuknya kualitas udara.

Dalam rangka memperbincangkan isu tersebut, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sebagai pemangku dan penanggungjawab Chair of Science-20 (keketuaan S20) bekerja sama dengan ADB (co-chair S20) dan Clean Air Asia, untuk kali keeman, menyelenggarakan Seminar Daring S20 High Level Policy Webinar bertajuk “Applying Science and Technology for Clean Air and Climate Co-benefits.” Seminar Daring akan dihelat pada Kamis, 30 Juni 2022; pukul 09.00 – 12.05 WIB. Webinar terbuka untuk kalangan ilmuwan, peneliti, pengambil kebijakan, dosen, mahasiswa dan publik luas ini, dapat diikuti melalui tautan pendaftaran https://bit.ly/3a7yoXs,  atau sosial media AIPI.

S20, sebagai salah satu kelompok keterlibatan (Engagement Group) dalam G20, menekankan isu-isu prioritas dengan memperjuangkan kebutuhan masyarakat internasional berupa rencana-rencana aksi nyata dalam kerangka ikut menopang pencapaian tiga pilar utama G20 yang diusung Indonesia dalam keketuaan G20 2022 ini. Ketiga pilar utama tersebut adalah: Arsitektur Kesehatan GlobalTransformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi Berkelanjutan, untuk mendorong dan mensukseskan tema besar yang diusung dalam tagline “Recover Together Recover Stronger”. Engagement Group S20 di bawah Presidensi G20 telah mengidentifikasi kesehatan, perubahan iklim, dan teknologi sebagai tantangan paling mendesak dan penting di tahun 2020-an dan kedepannya. S20 Engagement Group berfungsi menyediakan rekomendasi kebijakan berbasis bukti dan konsensus untuk topik-topik yang dipilih untuk pembuat kebijakan. Rekomendasi ini didasarkan pada pertimbangan ilmu pengetahuan yang ketat dan dirumuskan melalui diskusi matang di gugus tugas yang terdiri dari para ahli internasional dari dalam dan luar G20.

Seminar Daring / Webinar ini bertujuan untuk: i) mendorong pertukaran pengetahuan belahan dunia selatan-selatan, di antara negara-negara Asia tentang peningkatan kualitas udara dan penurunan emisi karbon; ii) menyoroti peran data yang kuat untuk mengembangkan kebijakan udara bersih dan rendah karbon yang baik; iii) membahas kemajuan terbaru dalam teknologi bersih di Asia dan mekanisme untuk mempercepat peningkatan teknologi bersih; dan iv) membahas peluang kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk meningkatkan investasi dalam teknologi bersih.

Webinar kebijakan Tingkat Tinggi S20 ini dikemas dalam tiga bagian Diskusi Panel. Sesi pertama membahas tema Perspektif Internasional dan Kebijakan Nasional untuk Udara Bersih dan Netralitas Karbon; kedua Peran Riset dan Teknologi dalam Mempromosikan Udara Bersih dan Mitigasi Iklim; dan ketiga Kemitraan Publik Swasta dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan. Selama berlangsungnya penyampaian materi bahasan peserta sudah dapat menyampaikan diskusi dan pertanyaannya melalui Q&A Box pada aplikasi webinar, dan tersedia pula alokasi waktu pada setiap sesi Diskusi Panel untuk menyampaikan diskusi dan pertanyaan.

Webinar akan menghadirkan Pembicara Kunci:

  1. MR. Ahmed M. Saeed - Vice President for East Asia, Southeast Asia, and the Pacific, Asian Development Bank, dan juga sebagai Co-Chair S20;
  2. Dr. Zhang Shiqiu - adalah Professor dari  College of Environmental Sciences and Engineering, Peking University dan Anggota Tenaga Ahli Senior UNEP Technology and Economic Assessment Panel for implementing the Montreal Protocol, Anggota Dewan Clean Air Asia.

Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ketua AIPI yang juga Ketua S20 Presidensi G20 2022 Indonesia, akan membuka dan menyampaikan pengantar pada Webinar Kebijakan Tingkat Tinggi S20 ini. Sedangkan Sambutan Penutup dan penyampaian rangkuman disampiakan  Mr. Ramesh Subramaniam, Direktur Jenderal, Departemen Wilayah Asia Tenggara, Asian Development Bank.  Bertindak sebagai moderator adalah Karma Yangzom - Principal Environment Specialist, Departemen pembangunan berkelanjutan dan Perubahan Iklim, Asian Development Bank.

Dalam sesi Diskusi Panel 1 bertema Perspektif Internasional dan Kebijakan Nasional untuk Udara Bersih dan Netralitas Karbon, akan dipandu oleh Prof. Jamaluddin Jompa, Anggota AIPI AIPI, Ketua Gugus Tugas 2 S20 Presidensi G20 Indonesia, akan mengahadirkan panelis:

  1. Ms. Dechen Tshering - Direktur UNEP Kantor Regional Asia Pasifik, UNEP;
  2. Mr. Toshiyuki Yamasaki - Direktur Kantor Kerjasama Internasional,  Air and Water Quality Management, Biro Managemen Lingkungan, Kementerian Lingkungan, Japan; dan
  3. Mr. Mani Muthukumara – Pimpinan Ekomon Lingkungan Asia Timur, Wilayah Asia tenggara dan Pasifik, World Bank Group.

Sementara itu, pada sesi Diskusi Panel 2 bertema Peran Riset dan Teknologi dalam Mempromosikan Udara Bersih dan Mitigasi Iklim, akan dipandu oleh Dr. Archana Walia, Direktur Clean Air Asia, India, yang akan memimpin jalannya Diskusi dari penelis:

  1. Professor Puji Lestari - Guru Besar bidang Air Quality Management and Atmospheric Chemistry dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB;  
  2. Professor He Kebin, Academician of Chinese Academy of Engineering, School of Environment, Tsinghua University, Dean of Tsinghua University Institute of Carbon Neutrality; dan
  3. Mr. A K Saxena, Senior Fellow and Senior Director, Electricity and Fuels Division, The Energy and Resources Institute (TERI), India.

Sedangkan dalam sesi Diskusi Panel 3 bertajuk Kemitraan Publik Swasta dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan, akan dipandu oleh Dr. (HC) Sri Ayati Purnomo, President Commissioner, Blue Bird Indonesia, dengan menghadirkan panelis:

  1. Mr. Paul Butarbutar - Co-Founder of Indonesian Resources Institute for Decarbonization;
  2. Mr. Ahmad (Puput) Syafrudin, Coalition for Phasing-out Lead Gasoline; dan
  3. Mr. Bjarne Pedersen, Executive Director, Clean Air Asia.

Luaran yang diharapkan dari kegiatan Webinar S20 ini adalah sebuah dokumen rekomendasi yang menghimpun pemikiran rencana aksi nyata global, sebagai bahan masukan untuk komunike S20 berupa evident based policy berbasiskan ilmu pengetahuan, yang akan disodorkan ke G20 Presidensi dalam ikut serta mewarnai komunike dalam KTT G20 tahun 2022, November 2022 mendatang.

Pembaca Budiman. Silakan mengikuti acara S20 Presidensi ini melalui aplikasi Zoom, YouTube dan media sosial AIPI. 

(Sigit Asmara Santa – Biro Administrasi Ilmu Pengetahuan AIPI)

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.