SEMINAR NASIONAL HIBRIDA: KAJIAN PRIORITAS KEPEMIMPINAN INDONESIA DI ASEAN BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN

07 February 2023 | 4461 hits
AIPI_AIPI_AIPI.jpg

 

Siaran Pers AIPI

Jakarta, 7 Februari 2023. Setelah sukses besar kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun lalu - ditengah situasi konflik yang meruncing akibat perang Ukraina dan masalah pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda - kembali Indonesia diharapkan memperoleh kesuksesan yang sama  ketika menerima palu tanda estafet kepemimpinan ASEAN dari PM Kamboja, Hun Sen, pada Upacara Penutupan KTT ke-40 dan Ke-41 yang berlangsung di Phnom Pehn, Kamboja 13 Noverber 2022. Dengan penyerahan ini, Indonesia secara resmi menggantikan posisi Komboja dalam Kepemimpinan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN untuk 2023. Kepemimpinan Indonesia kali ini adalah yang keempat kalinya setelah sebelumnya memegang tampuk Keketuaan ASEAN pada 1976, 2003, dan 2011.

Dunia berharap, peran Keketuaan  Indonesia dalam ASEAN 2023 ini akan meneguk keberhasilan dengan memanfaatkan momentum kesuksesan Keketuaan Indonesia dalam G20 tahun lalu, dengan mengusung pilihan-pilihan prioritas isu yang tepat dan peta jalan untuk penyelesaian isu-isu regional yang lebih kongkrit. Kestabilan, keamanan dan kedamaian Kawasan ASEAN diharapkan sebagai titik awal pemacu peningkatan kesejahteraan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Sosialisasi peran Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN dan mendiskusikan isu-isu strategis untuk mendapatkan masukan kebijakan pemerintah dari berbagai aspirasi komunitas ASEAN 2023 menjadi penting. Atas dasar itu, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerjasama dengan The Habibie Center akan menyelenggarakan Seminar Nasional Hibrida dengan mengusung tema “Kajian Prioritas Kepemimpinan Indonesia di ASEAN dalam Bidang Politik dan Keamanan” yang dihelat pada 8 Februari 2023, pukul 13.00-16.00 WIB bertempat di Ruang Serbaguna Lantai 4, Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Seminar Nasional Hibrida ini dapat diikuti pula melalui media sosial AIPI dan akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube AIPI Indonesia dan The Habibie Center, serta Aplikasi Zoom dengat tautan yang dapat diperoleh dengan cara mendaftarkan diri melalui tautan berikut:

https://bit.ly/SeminarKepemimpinanASEAN

Seminar ini terbuka bagi perwakilan Kementerian dan Lembaga nasional; para dosen dan mahasiswa program studi ilmu politik dan hubungan internasional; peneliti bidang sosial, politik, dan hubungan internasional; diplomat muda Kemenlu RI; LSM dan media pemerhati masalah politik internasional. Peserta seminar akan mendapatkan e-certificate secara gratis melalui e-mail yang didaftarkan saat pendaftaran peserta.

Seminar Hibrida ini dikemas dalam dua Sesi dengan membuka seluas-luasnya diskusi publik.  Sesi Pertama berupa Sambutan dan Pembukaan yang akan disampaikan oleh Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Pidato kunci disampaikan oleh H.E. Sidharto R. Suryodipuro selaku Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Pada Sesi Kedua, berupa Paparan Materi para narasumber, akan dimoderatori oleh Prof. Mayling Oey-Gardiner (Ketua Komisi Ilmu Sosial - AIPI). Narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, M.A. (Anggota Komisi Ilmu Sosial - AIPI, Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center, dan Profesor Riset BRIN); kedua, H.E. Yuyun Wahyuningrum M.A. (Perwakilan Indonesia untuk ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR)); dan ketiga adalah Prof. Hikmahanto Juwana, Ph.D. (Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia).

Pidato penutup seluruh rangkaian acara seminar akan disampaikan oleh Bapak Mohammad Hasan Ansori, Ph.D. selaku Direktur Eksekutif The Habibie Center.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, setelah menerima palu estafet kepemimpinan di ASEAN dari Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pada tanggal 13 November 2022, Indonesia secara resmi menggantikan posisi Kamboja sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2023. Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 telah dilakukan pada 29 Januari 2023 dengan berparade jalan kaki di Jln. MH Thamrin diikuti oleh Menteri BUMN, Menteri Luar Negeri serta para duta besar negara ASEAN. Acara tersebut membuka rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan KTT ASEAN Plus pada September 2023 di Jakarta.

Keketuaan Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” Tema tersebut memuat aspirasi Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global untuk menyongsong potensi ekonomi Indonesia selepas pandemi. Selain itu, komponen “ASEAN Matters” menggarisbawahi keinginan Indonesia untuk menegaskan relevansi ASEAN di dalam dan luar kawasan. Relevansi ASEAN kerap dipertanyakan dalam menghadapi berbagai isu intra dan ekstra-regional.

Penyelesaian kasus Myanmar merupakan salah satu isu internal yang kerap menghadirkan perdebatan intens terhadap peran ASEAN dalam mencapai stabilitas kawasan. Indonesia berulang kali menegaskan pendiriannya dalam mengimplementasikan Five-Point Consensus dalam menghadapi krisis kemanusiaan dan politik di Myanmar. Secara bersamaan, Indonesia turut mendorong dialog mengenai isu Rohingya.

Peran ASEAN pun turut diuji dalam menanggapi isu Laut Cina Selatan. Indonesia secara konsisten mempromosikan dialog di bawah mekanisme ASEAN. Meskipun negosiasi Code of Conduct (CoC) masih bergulir, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi telah menyampaikan keinginan Indonesia untuk mengintensifkan dialog mengenai CoC. Upaya tersebut merepresentasikan tradisi Indonesia dalam mengedepankan dialog dan mengupayakan posisi yang kohesif di antara negara-negara ASEAN.

Dinamika dan interaksi dari kedua isu di atas akan mendefinisikan kemampuan ASEAN dalam mempertahankan relevansinya dalam merespons isu-isu politik keamanan di bawah keketuaan Indonesia.

Melalui seminar ini, AIPI dan The Habibie Center bertujuan untuk mensosialisasikan peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dan untuk memberikan masukan kebijakan pemerintah, mengingat aspirasi komunitas ASEAN adalah people-oriented dan people at the centre. Seminar ini juga kan mengkaji dan mengeksplorasi prioritas dan tantangan kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dalam bidang politik dan keamanan, serta mengkaji peran aktif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dalam memberikan berbagai alternatif solusi untuk menjaga kestabilan politik dan keamanan regional.

Seminar ini merupakan seri pertama dari rangkaian seminar yang akan dilaksanakan selama tiga kali pada 2023. Rangkaian seminar ini akan menghadirkan praktisi dan akademisi yang berpartisipasi aktif untuk memberikan masukan dan mempertemukan berbagai perspektif mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023.

Ikuti terus berbagai kegiatan ilmiah AIPI melalui situs resmi dan sosial media AIPI yang secara konsisten menyampaikan pandangan, saran dan pertimbangan atas perkembangan ilmu pemgetahuan yang dipandang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat luas dan pemangku kepentingan lainnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik akan tugas AIPI yang terus mendorong Budaya Ilmiah Unggul. 

Website         :  aipi.or.id  

Instagram     :  aipi_Indonesia

Tweeter         :  AIPI_id

Youtube         : AIPI_Indonesia

Informasi lebih lanjut siaran pers ini dapat pula ditanyakan ke Dewi Isma Rikya Ihsan (The Habibie Center), Mobile: 0823-1483-8842; e-mail: dewi@habibiecenter.or.id atau ke Sigit Asmara Santa (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), Mobile: 0816-143-6099; email: aipi.indonesia1990@gmail.com

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.