Hasjim Djalal, MA
University of Virginia
Anggota sejak : 2011
Keanggotaan : Komisi Ilmu Sosial
Kepakaran : Ilmu Hukum Laut International
Blog : -

Prof. Dr. Hasyim Djalal, MA lahir di Bukitting, 25 Februari 1934. Diplomat senior sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga masa Reformasi ini, mengawalinya dengan pendidikan bergelar BA dari Akademi Dinas Luar Negeri, Jakarta, pada 1956. Ia melanjutkan studi Ilmu Politik Internasional, University of Virginia, Amerika Serikat, 1959. Hasyim meraih Ph.D dalam Ilmu Hukum Laut Internasional, University of Virginia, Amerika Serikat pada 1961 dengan disertasi berjudul “The Limits of Territorial Waters in International Law”. Ia juga menyelesaikan pendidikan Lemhanas, KRA IV, Jakarta pada 1971.

Hasyim dikenal sebagai tokoh hukum laut internasional. Ia disebut-sebut punya andil besar dalam proses mewujudkan pengakuan dunia atas Indonesia sebagai suatu negara kepulauan (archipelagic state).

Sebagai diplomat, Hasyim memiliki sejumlah pengalaman di dunia internasional. Ia merupakan Perwakilan RI untuk UNTEA(United Nations Temporary Executive Administration), Irian Barat, 1962-1963. Hasyim beberapa kali menempati posisi strategis untuk mewakili Indonesia di dunia. Antara lain, Sekretaris II KBRI di Beograd, Yugoslavia, 1964-1966; Sekretaris I KBRI di Guinea, Afrika Barat, 1966-1969; Minister Counselor kemudian Minister KBRI di Singapura, 1972-1976; Minister/Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Washington, 1979-1981, ataupun Duta Besar/Deputy Wakil Tetap RI untuk PBB, New York, 1981-1983; Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Kanada, 1983-1985; dan Dubes LBBP RI untuk Jerman, 1990-1993.

Hasyim juga merupakan Duta Besar Keliling Indonesia untuk Masalah-masalah Hukum Laut dan Kelautan, 1994–2000. Ia sering ditunjuk menjadi Utusan Khusus Pemerintah Indonesia ke berpuluh-puluh negara di dunia mengenai berbagai masalah politik luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan masalah Timor-Timur dan Hukum Laut/Kelautan.

Hasyim merupakan anggota, kemudian Wakil Ketua Delegasi Indonesia ke Konferensi PBB ke tiga tentang Hukum Laut (1973-1982) dan Panitia Persiapannya (1969-1973). Ia juga menjadi Ketua Komite I Panitia Persiapan PBB untuk mendirikan International Seabed Authority (ISA) dan International Tribunal for the Law of the Sea (ITLOS), 1984-1994; Presiden Pertama International Seabed Authority, Kingston, Jamaica, 1995,1996.; Beberapa kali menjadi Ketua Kelompok Negara-negara Berkembang dan Kelompok Asia dalam bidang Hukum Laut.

Sejak 1997, Hasyim adalah Anggota/Wakil Ketua Council ISBA. Ia juga menjadi Wakil Indonesia pada International Seabed Authority, Kingston, Jamaica, 1994-2012; Wakil Ketua Council ISBA, serta Ketua Finance Committee ISBA 2003-2012; Inisiator dan Convenor dari Workshops on Managing Potential Conflict in the South China Sea, 1989-sekarang; serta Wakil Indonesia pada Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC), khususnya bidang akademik (IOR-AG), Mauritius, 1997-2005.

Hasyim merupakan anggota biasa AIPI sejak 2011 dengan keahlian hukum laut internasional. Di dalam negeri, Hasyim sudah berkarier sejak tahun 1957 sampai sekarang, di berbagai departemen terkait dengan internasional dan Hukum Laut Indonesia. Sampai sekarang menjadi anggota Dekin (Dewan Kelautan Indonesia). Hasyim juga merupakan Guru Besar Hukum/Hubungan Internasional pada Universitas Padjajaran, sejak 1995 dan Anggota Dewan Maritim Indonesia (DMI) sejak 1999.

Hasyim telah menulis banyak artikel ilmiah dan jurnal, serta telah memberikan berbagai ceramah dan kuliah umum, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam bidang kelautan dan masalah-masalah politik regional dan internasional. Beberapa diantaranya yang telah dikumpulkan dan diterbitkan dalam buku ialah:

• Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut, 1979.

• Indonesia and The Law of the Sea, 1995.

• Politik Luar Negeri Indonesia menghadapi abad ke-21, 1997.

• Preventive Diplomacy in South East Asia: The Lessons Learned, 2003.

• Seeking Lasting Peace in Aceh, 2006.

• Negara Kepulauan Menuju Negara Maritim, 2009.

Untuk kontribusinya pada Indonesia, Hasyim mendapatkan sejumlah penghargaan. Antara lain Tanda Penghargaan Maheswara Tingkat Satu dari LEMHANAS (2003) serta Tanda Penghargaan Tamtama Dharma Negara, LEMHANAS (2006).

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.