Emil Salim
Universitas Indonesia (University of Indonesia)
Anggota sejak : 1991
Keanggotaan : Komisi Ilmu Sosial
Kepakaran : Ekonomi
Blog : -

Prof. Dr. Emil Salim, lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930. Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia (1958) ini meraih gelar MA University of California at Berkeley pada 1961 dan Ph.D Ekonomi, dari universitas yang sama pada 1964.

Emil merupakan anggota perdana AIPI sejak 1991 dengan keahlian dalam bidang ekonomi dan lingkungan. Emil merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, merangkap anggota bidang Lingkungan dan Ekonomi. Dewan Pertimbangan Presiden pada 2010-2014. Ia juga merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI pada 2007-2009.

Dalam bidang lingkungan dan pembangungan berkelanjutan, Emil menempati sejumlah posisi dalam beberapa institusi. Antara lain, sebagai Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2007-2012), Anggota Bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (I.S.E.I) pada 2006-2009.

Emil juga merupakan Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias sejak 2005. Ia juga masih aktif sebagai Ketua Peer Group Dosen Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia dan Dosen Fakultas Ekonomi UI. Dalam Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan UI, Emil merupakan profesor pengajar sejak 1995.

Emil adalah Deputi Ketua Bappenas pada 1968-1971. Ia lantas ditunjuk menjadi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap Wakil Ketua Bappenas pada 1971-1973. Selanjutnya, Emil menjabat Menteri Perhubungan, Telekomunikasi dan Pariwisata RI pada 1973-1978. Emil menempati posisi Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI pada 1978-1993.

Pada 2007, Emil merupakan Ketua Delegasi Indonesia, untuk UNFCCC.

Ia juga Pimpinan Yayasan Penelitian tentang Pendapatan Nasional Berkelanjutan (Pimpinan Jan Pronk), Delft, Belanda, sampai sekarang.

Tahun 2003-2007, Emil merupakan anggota Komisi Dunia tentang Etika Kepariwisataan. Ia juga pernah menjadi Eminent Person Bank Dunia untuk Mengkaji Pengembangan Industri Ektraktif pada 2001-2004. Pada 2002, Emil sempat ditunjuk sebagai Ketua Komite Persiapan World Summit on Sustainable Development di Johannesburg, Afrika Selatan.

Nama Emil juga tercatat di PBB. Ia merupakan Presiden Dewan Eksekutif UNEP pada 1985-1987, Deputi Ketua Sidang Tingkat Tinggi Penasehat PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan pada 1995-1999, serta Ketua Komisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan pada 2000-2002.

Untuk semua kontribusinya, Emil banyak meraih penghargaan, antara lain:

• Bintang Mahaputra Adipradana Pemerintah Republik Indonesia, 1973

• Golden ARK (Commandeur) of Netherland, 1982

• Paul Getty Award, Amerika Serikat, 1990

• Doctor Honoris Causa Universiti Kebangsaan Malaysia, 1996

• Hamengkubuwono IX Award dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia, 2003

• Zayed International Prize for the Environment dari Uni Emirat Arab, 2006

• Mercu Buana University Award, 2006

• Blue Planet Prize Award dari The ASAHI Glass Foundation of Japan, 2006

• Perekayasa Utama “Wyasarnala” dari BPPT, 2007

• Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture VII, dari LIPI, 2007.

Hak Cipta © 2014 - 2023 AIPI. Dilindungi Undang-Undang.