Anggota sejak | : | 1991 |
Keanggotaan | : | Pendiri Akademi | Founder of the Academy |
Kepakaran | : | Pesawat Terbang | Aircraft |
Blog | : | - |
Presiden RI Ketiga ini adalah salah satu pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Jerman pada 1955. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.
Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow- Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973).
Atas kinerjanya ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978)
Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori di bidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti ?Habibie Factor?, ?Habibie Theorem? dan ?Habibie Method?. Pada 1968, B. J. Habibie mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Atas rekomendasinya, 40 insinyur Indonesia itu dapat bekerja di MBB. Namun ketika (Alm.) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk membujuk Habibie pulang ke Indonesia, ia langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Habibie pulang ke tanah air, pada 1974. Tugas pertama Habibie ialah menjadi penasihat pemerintah (langsung di bawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi. Setelah resmi melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978, ia menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek). Hingga 1997, Habibie selalu menduduki posisi yang sama, sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ia juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya. Habibie pernah mendapatkan penghargaan Edward Warner Award dan Award von Karman dan Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari ITB, Bandung.
Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, sebagai salah satu dari 3 pendiri AIPI. Lahir Pare-pere : 25 Juni 1936 – wafat 11 September 2019.